SIDOARJO (Wartatransparansi.com) – Ratusan orang senam pagi dan jalan sehat, serta pameran produk Orang Dengan Skizofrenia (ODS) yang sudah stabil, bazar, dan panggung hiburan, berlangsung sukses dan menggembirakan.
“Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara (YLKN) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo, pemerhati dan kader kesehatan jiwa menyelenggarakan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tanggal 28 Oktober 2023, di Parkir Barat GOR Kabupaten Sidoarjo. Acara inti berupa senam pagi, dan jalan sehat,” kata Hartono, Konsultan Lentera Pusat, Selasa (29/10/2024).
Menurut Hartono,
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) atau World Mental Health Day diperingati setiap tahunnya pada tanggal 10 Oktober. The World Federation for Mental Health mengumumkan bahwa tema peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tahun 2024 ini adalah “Mental Health is a Universal Human Right”. (“Kesehatan Mental adalah Hak Asasi Manusia Universal”).
Sedangkan secara nasional di Indonesia, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia mengusung tema “Sehat Jiwa bagi Semua Orang”.
Di Indonesia, lanjut Hartono, permasalahan kesehatan jiwa, khususnya skizofrenia, masih cukup tinggi. Beban skizofrenia semakin meningkat di Indonesia. Lebih dari 21 juta penduduk di dunia terkena skizofrenia.
Bahkan, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi gangguan jiwa berat (skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya) sebesar 1,7 per seribu. Peningkatan proporsi gangguan jiwa berat (skizofrenia) di Indonesia pada tahun 2018 cukup signifikan, yaitu 7 per 1000 penduduk atau sebanyak 1,6 juta jiwa.
Menurut dia, kesenjangan pengobatan (treatment gap) terhadap orang dengan gangguan jiwa masih tinggi. Hal ini disebabkan oleh akses pelayanan kesehatan yang masih terbatas baik secara global maupun regional.
Dengan adanya keterbatasan tersebut, kata Hartono, mengakibatkan 91% penderita depresi tidak berobat atau menjalankan pengobatan medis sedangkan cakupan penderita gangguan jiwa skizofernia/psikosis yang tidak rutin minum obat sejumlah 52,1 % se Indonesia (Kemenkes, 2022).
YLKN, melalui projek Community Health Empowerment for Early-Detecting and Reintegrating of Schizophrenia (CHEERS), sejak tahun 2020 telah bekerja di Kecamatan Wonoayu, Tarik, Krian. Dan untuk tahun 2023, terdapat pengembangan wilayah di Puskesmas Waru dan Puskesmas Taman. Dari 5 wilayah tersebut telah bergabung 171 kader Kesehatan Jiwa serta kurang lebih 295 Orang dengan Skizofrenia di Kabupaten Sidoarjo yang didampingi. (*)