Senin, 2 Desember 2024
26.1 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSidoarjoDisplay Karya Keberhasilan ODS Mewarnai HKJS di Sidoarjo

    Display Karya Keberhasilan ODS Mewarnai HKJS di Sidoarjo

    SIDOARJO (Wartatransparansi.com) – Keberhasilan menangani Orang Dengan Skizofenia (ODS), Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara (YLKN) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Civil Society Organization (CSO) Kabupaten Sidoarjo, mendisplay dalam merayakan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.

    “Kami sudah menggelar acara merayakan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ke-31, di Kabupaten Sidoarjo, hari Minggu lalu , 27 Oktober 2024, dengan menggelar berbagai display karya keberhasilan ODS dan lomba antar ODS,” kata Lilik Azkiyatul Masruroh, Koordinator Lentera Kabupaten Sidoarjo, Senin sore (28/10/2034) kepada Wartatransparansi.com dengan menunjukkan beberapa foto kegiatan display.

    Menurut Lilik, pada merayakan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, juga mengajak masyarakat turut serta dalam mensukseskan dengan mendukung program membantu kesehatan dan keberhasilan ODS di masyarakat.

    Melaksanakan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS), menurut dia, dilaksanakan pada 27 Oktober 2024 di ruang Bale Bumi Mojopahit RSUD R Notopuro Sidoarjo.

    Baca juga :  Ribuan Jamaah Majelis Ta’lim Al Munawwarah, akan Hadir pada Haul ke-2 Syeikh Arifin Bin Ali Bin Hasan

    Lilik menjelaskan, pada peringatan HKJS 2024, YLKN bersama OPD dan CSO Kabupaten Sidoarjo menggelar berbagai acara, antara lain display foto dan video Orang Dengan Skizofenia (ODS), display karya/hasil kerajinan ODS, berbagai lomba untuk ODS, penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat luas terkait kesehatan jiwa, penampilan musik/elekton oleh ODS, dan lain-lain.

    Ditegaskan Lilik mewakili YLKN bahwa di Indonesia, permasalahan kesehatan jiwa, khususnya Skizofenia, masih cukup tinggi. Menurut data WHO, prevalensi gangguan mental di Indonesia mencapai 9,8% pada tahun 2021, dengan angka depresi 6,6%. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat di tahun 2024, terutama akibat dari dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

    Sejak 2020 hingga 2024, YLKN telah ikut serta berkontribusi mengatasi masalah gangguan jiwa di 3 kecamatan intervensi, yaitu Kecamatan Tarik, Krian, dan Wonoayu melibatkan 110 kader kesehatan jiwa, manyasar 294 ODS, dengan tingkat keberhasilan minum obat mencapai 84,7%. Selain ketiga kecamatan tersebut, YLKN juga menambah 2 kecamatan baru yaitu Kecamatan Taman dan Waru, sejak 2023 dengan intervensi terbatas.

    Baca juga :  Ribuan Jamaah Majelis Ta’lim Al Munawwarah, akan Hadir pada Haul ke-2 Syeikh Arifin Bin Ali Bin Hasan

    Khusus merayakan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Sidoarjo, mengajak angkatan kerja untuk memiliki kesiapan mental di tempat kerja.

    Konsentrasi lain, lanjutnya, pada peringatan HKJS 2024, bertujuan untuk mengkampanyekan kesehatan jiwa dan mengedukasi masyarakat tentang isu-isu terkait kesehatan jiwa, khususnya generasi muda yang akan memasuki masa kerja dan kesempatan mendapat lapangan kerja maupun yang sudah bekerja.

    Sebagaimana diketahui, kata Lilik, HKJS atau World Mental Health Day diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Oktober. The World Federation for Mental Health mengumumkan bahwa tema peringatan tahun ini adalah, “Let’s Prioritize Mental Health In The Work Place (Mari memprioritaskan kesehatan jiwa di tempat kerja).

    Baca juga :  Ribuan Jamaah Majelis Ta’lim Al Munawwarah, akan Hadir pada Haul ke-2 Syeikh Arifin Bin Ali Bin Hasan

    Sebagaimana diketahui, bahwa skizofenia adalah
    gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik.

    Sedangkan penyebab pasti skizofrenia tidak diketahui, namun kombinasi genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah mungkin berperan atas terjadinya gangguan.

    Lebih dari 150 ribu kasus per tahun ODS di Indonesia. Dengan
    perawatan dapat membantu, namun penyakit ini tidak dapat disembuhkan.

    Penyakit ini bersifat kronis atau dapat bertahan selama bertahun-tahun atau seumur hidup. Sehingga
    membutuhkan diagnosis medis.

    “Di Sidoarjo khususnya di 3 kecamatan di Tarik, Krian dan Wonoayu selama penanganan 4 tahun berhasil dalam hal minum obat 84,7%. Keberhasilan ini semoga dengan bantuan masyarakat secara positif melihat dan menangani ODS, maka akan bisa menyasar di kecamatan lain, sehingga semakin bertambah ODS yang tertangani dengan bantuan relawan,” harapnya. (JT)

    COPYRIGHT © 2024 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan