SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Musyawarah Kota (Muskot) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) kembali menetapkan H Budi Leksono SH sebagai ketua secara aklamasi masa jabatan 2024-2028. Ia din
ilai berhasil mengembangkan olahraga catur di Kota Surabaya.
Budi Leksono telah berhasil di berbagai turnamen, mulai dari anak-anak hingga dewasa kerap digelar. Tidak kalah pentingnya, Ia komitmen menjalankan program pembinaan. Itulah yang menjadi dasar forum Muskot Percasi yang digelar pada 18 Oktober 2024 memilih Budi Leksono sebagai ketua Percasi Surabaya.
“Akan terus kita kembangkan dunia catur hingga mengharumkan nama Surabaya,” ujar Buleks menanggapi hasil Muskot Percasi yang kembali memilih dirinya menjadi ketua, Sabtu (19/10/2024).
Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Buleks ini mengatakan, untuk menjalankan program pengembangan dibutuhkan kerjasama semua pihak. Untuk itu, pihaknya akan merangkul berbagai kalangan untuk bersinergi.
“Banyak pihak yang perlu kita libatkan, tentunya dengan tetap berpatokan bahwa catur di Surabaya harus berkembang maju,” tegasnya.
Buleks yang ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya ini mengaku akan segera membentuk kepengurusan Percasi Kota Surabaya yang baru. Sehingga dapat bekerja untuk kejuaraan catur yang sedang menunggu.
Buleks menyatakan, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk kembali memimpin Percasi Surabaya. Dirinya sadar, banyak harapan yang disandarkan pada kepengurusan yang baru agar olahraga catur memberikan dampak kehidupan yang lebih baik untuk warga Surabaya.
“Tentu kami sadar, catur selain menyehatkan juga perlu capaian prestasi agar selaras antara program kerja dengan hasil yang diraih,” ujarnya.
Buleks tercatat tiga kali memimpin Percasi Kota Surabaya. Sesuai AD/ART Percasi, ketika tidak ada lagi nama yang diusulkan, maka Ketua terdahulu dapat mencalonkan kembali. Justru forum Muskot Percasi Surabaya mempercayakan kembali sebagai ketua.
Kepercayaan kepada Buleks itu karena berkomitmen memajukan olahraga catur di Surabaya dengan menggadeng semua pihak baik Pemerintah Kota Surabaya, KONI Kota Surabaya maupun dunia usaha atau pihak-pihak swasta. (*)
