Kediri  

PKK SIGAP: Sinergi dan Kolaborasi Pengendalian Inflasi dari Lingkup Konsumsi Rumah Tangga

PKK SIGAP: Sinergi dan Kolaborasi Pengendalian Inflasi dari Lingkup Konsumsi Rumah Tangga
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Moch. Choirur Rofiq (kiri) dan Pj. Walikota Kediri, Zanariah (kanan) sedang berfoto bersama Papan Penandatanganan komitmen kerja sama PPK Sigap.

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Menghadapi tantangan pengendalian inflasi yang multidimensi, kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dan stakeholders dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjadi sangat penting.

Menjawab tantangan tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri (KPwBI Kediri) bersinergi dengan TPID Kota Kediri dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Kediri meluncurkan program PKK Solutif Mengelola Bahan Pangan (SIGAP) sebagai bagian dari Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Moch. Choirur Rofiq, menyampaikan, program PKK SIGAP bertujuan untuk meningkatkan peran aktif PKK dalam pengendalian inflasi, khususnya melalui pengelolaan bahan pangan di rumah.

Program ini memadukan dua aspek utama, yaitu edukasi dan kontribusi. Dari sisi edukasi, PKK SIGAP mendorong efektivitas pengendalian inflasi melalui pengelolaan bahan pangan, termasuk penggunaan bahan pangan olahan untuk konsumsi harian, serta meningkatkan pemahaman dalam pemenuhan kebutuhan bahan pangan secara mandiri melalui kegiatan urban farming di rumah.

“Dari sisi kontribusi, PKK SIGAP diharapkan menjadi role model masyarakat dalam melakukan belanja bijak dan penggunaan produk olahan komoditas hortikultura untuk membantu pengendalian inflasi,” ujarnya.

Choirur juga menekankan pentingnya peran ibu rumah tangga dalam pemenuhan pangan keluarga. “Aktivitas merencanakan, belanja, hingga mengolah bahan pangan sangat bersinggungan dengan komoditas penyumbang inflasi. Oleh karena itu, peran PKK dan ibu rumah tangga sangat strategis dalam pengendalian inflasi dari lingkup yang terkecil, yaitu rumah tangga,” ungkapnya.

Sementara itu, Pj. Wali Kota Kediri, Zanariah, juga menyampaikan pentingnya gerakan bersama untuk mengelola bahan pangan secara bijak. “Melalui kegiatan ini, bahan pangan bisa dikelola untuk memperpanjang masa pakai dan tidak mubazir. Jika terjadi kenaikan harga, ibu rumah tangga tidak khawatir karena masih memiliki stok bumbu dapur yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama,” katanya.

Pj. Wali Kota Kediri juga memberikan apresiasi dukungan KPwBI Kediri dalam program pengendalian inflasi yang inovatif ini. “Program ini menjangkau langsung anggota PKK yang erat kaitannya dengan konsumsi komoditas di rumah tangga, yang menjadi penyumbang inflasi terbanyak,” tambah Zanariah.

Untuk diketahui, dalam peluncuran PKK SIGAP dirangkaikan dengan Talkshow “Solutif Mengelola Bahan Pangan untuk Kendalikan Inflasi” dengan narasumber Agus Fathony T., Penyuluh Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, dan Dra. Dyah Rochmatingrum, Apt, Pengawas Makanan Ahli Muda Pembina Balai BPOM Kediri.

Talkshow tersebut membahas bahan pangan olahan, tips menyimpan komoditas agar tahan lama, hingga tips kegiatan urban farming di rumah. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 200 orang, yang terdiri dari 150 anggota PKK dan 50 masyarakat umum.

Program PKK SIGAP diharapkan dapat memberikan semangat kepada masyarakat luas untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pengendalian inflasi. Sinergi GNPIP akan terus dilakukan untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi di Kota Kediri, baik dari sisi pengendalian permintaan dan pemenuhan pasokan, maupun efektivitas intervensi harga untuk mendukung ketahanan pangan nasional serta inflasi yang terkendali. (*)