Senin, 13 Mei 2024
31 C
Surabaya
More
    LifeStyleSeni BudayaPermata Pengabdian

    Permata Pengabdian

    Puisi Karya Djoko Tetuko

    Kehidupan itu hanya pengabdian, tidak ada kepantasan mengumbar kesombongan apalagi memamerkan kekuatan juga kehebatan. Adalah mutiara permata lahir menjadi jalan pengabdian.

    Kehidupan itu jalan menemukan arah mencatat sejarah panjang dalam hitungan angka angka usia manusia. Adalah mutiara permata menjadi penggilan qolbu menarik menarik urat dan syaraf, menundukkan rasa cinta dan kasih sayang.

    Kehidupan itu pilihan di antara takdir, (dalam) mewujudkan janji pengabdian kepada Sang pemilik hati, pengabdian kepada sang pemilik raga, pengabdian kepada sang pemilik semua cita cita, harta, tahta, juga wanita, tersanjung rasanya.

    Pengabdian begitu tinggi menambah pengakuan suci. Adalah mutiara permata menyelinap dalam relung paling terkungkung. Pengabdian adalah kehidupan, kehidupan adalah pengabdian

    Kehidupan dunia adalah jalan menuju kehidupan akhirat, dan itulah sesungguhnya kehidupan sejati. Lika liku dan naik turun derajat juga pangkat serta martabat hanya serpihan serpihan cahaya panggilan antara sihir atau dzikir. Adalah mutiara permata membisik bisik dalam suasana kebatinan, menundukkan budi pekerti menjadi semakin berarti walau tidak pernah meminta minta diberi arti suci.

    Mutiara Permata adalah simbol pengabdian hitam putih, simbol kesetiaan hati terpatri suci tetapi tidak abadi.

    Kehidupan dalam pengabdian adalah panggilan suci dari tulang tulang berserakan karena kebimbangan di antara kesucian hati menerima keabadian mengabdi tanpa arti.

    Kehidupan adalah pengabdian, pengabdian adalah kehidupan dengan sinar mutiara permata atau redup karena tertutup. Semua adalah perjalanan tanpa mampu menolak. Terhormat hingga tamat ketika hanya berharap rahmat dan ridlo Ilahi Robbi.

    21 April 2024

    Penulis : Djoko Tetuko

    Sumber : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2024 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan