Almas Kolat Tuntut Pemkab Magetan Tutup Peternakan Ayam PT Ciomas

Almas Kolat Tuntut Pemkab Magetan Tutup Peternakan Ayam PT Ciomas
Gunadi Koordinator Almas Kolat

MAGETAN (Wartatransparansi.com) –Aliansi Masyarakat Korban Lalat (Almas Kolat) yang merupakan gabungan tiga Desa, Selotejo, Desa Ngadirejo, desa Sugihrejo Kecamatan Kawedanan tegas meminta kepada Pemkab Magetan menuntup Peternakan ayam di Desa Selorejo milik PT Ciomas.Penutupan ini didasari atas wabah lalat dari kandang yang hampir sepuluh tahun tidak ada penyelesaian secara tuntas.

Koordinator Aksi Gunadi menyampaikan jarak kandang hanya 50 meter dari pemukiman warga berakibat akan sangat mengganggu lingkungan. Terutama dalam hal kebersihan, dan kesehatan warga. Kotoran ayam, yang mengeluarkan bau tidak sedap dan yang paling mengganggu kami munculnya wabah lalat yang sangat luar biasa mengganggu aktifitas kami sehari-hari.” Wabah lalat yang bersumber dari kandang sangat mengganggu kami,” tegas Gunadi.

Hal tersebut berdampak dengan gangguan kesehatan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan aktifiras sehari-hari terutama para pelaku UMKM, warung, pedagang makanan dan rumah tangga pada umumnya.

Dijelaskan Gunadi Almas Kolat telah bersurat kepada DPRD, PJ Bupati dan dinas/OPD terkait yang menyatakan kami sebagai masyarakat yang ada dilingkungan tersebut merasa Keberatan adanya peternakan pembesaran ayam petelur (polet) di lngkungan kami, karena wabah lalat ini telah menimpa kami lebih dari 10 tahun. Selama ini kami sudah lebih dari 7x mediasi dengan pihak desa, dengan pihak PT Ciomas, Kecamatan Kawedanan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Peternakan dan dinas lain yang terkait
.
“Wabah lalat masih terus menimpa kami, untuk itu kami meminta segera ditutup,” tegas Gunadi yang juga seorang advocat ini. Sebenarnya dari awal kita tidak pernah menghendaki kandang ditutup, namun kami menghendaki kandang tetap menjaga agar jangan sampai ada banyak lalat yang menyerang warga.

Kenyataannya sudah kita kasih toleransi beberapa kali hampir 12 tahun itu selalu siklusnya seperti ini, ada banyak lalat setelah itu kita peringatkan hilang, nanti muncul lagi kita peringatkan hilang lagi maka dari itu ini sudah tidak bisa dibiarkan. ” Mereka ini seperti ngengon gitu loh Warga sudah habis kesabaran,” tegas Gunadi (*)