Penyisiran ini dilakukan di berbagai tempat, mulai dari pos pelayanan imunisasi Balai RW, Kelurahan, sekolah-sekolah, Tempat-tempat Umum (TTU), stasiun kereta api, terminal, mal, hingga door to door ke rumah warga. “Berbagai upaya telah dilakukan secara sinergis sebagai strategi percepatan Sub PIN Polio Kota Surabaya. Adapun strategi percepatan yang saat ini dilaksanakan selain sweeping adalah mengoptimalkan cakupan di seluruh wilayah perbatasan dan membuka pos Sub PIN Polio di TTU,” paparnya.
Nanik mengungkapkan, selama tiga hari pelaksanaan Sub PIN Polio lalu hingga saat ini belum ditemukan kendala berarti. Hanya saja, sempat ada beberapa penolakan dari orang tua anak terhadap kegiatan imunisasi tersebut. Menurutnya, hal ini wajar terjadi di setiap pelaksanaan imunisasi baik itu rutin meupun insidentil.
Sebelum pelaksanaan Sub PIN Polio di Kota Surabaya, Nanik menambahkan, petugas Puskesmas bersama lintas sektor sangat gencar melakukan sosialisasi Sub PIN Polio melalui edukasi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Edukasi KIE itu, diinformasikan melalui berbagai platform, mulai media sosial (medsos), flyer, poster, pemutaran video dan suara imbauan Wali Kota di tempat-tempat strategis. (wet)