Dholim pada Allah, menurut dia, ialah manusia yang tidak menjalankan perintah Allah
Subhanahu wa Ta’ala, dan meletakkan Rajab 2 bulan sebelum Ramadan, untuk melatih mengisi perbuatan baik pada bulan mulia.
Sholeh Drehem mengharapkan bahwa mudah mudahan semua doa didengar oleh Allah,
“InsyaAllah akan menjadi keluarga baru yang lebih banyak Samawa,” harapnya.
Bahkan, katanya, diingatkan jika ada ganjalan atau ada masalah dalam keluarga, larilah kepada Allah. Jangan berbuat kedholiman dengan lari kepada dukun atau lainnya.
Ditegaskan, pada malam ini
bersyukurlah karena mempertemukan banyak sahabat, sekaligus menyambung banyak tali silaturrahim. Sebagimana Rasulullah SAW
mengatakan bahwa orang yang menyambung silaturrahmi seperti ini pasti dirahmati oleh Allah.
Sehingga pertemuan seperti ini, lanjutnya, tanda kebesaran Allah. Sehingga jangan mencabik cabik dengan kedholiman. Karena kadholiman paling dahsyat ialah
memutus silturrahmi.
Selain itu, menurutnya, mudah mudahan membentuk keluarga baru, mengurangi dan memutus kebiasaan keluar malam, ngopi atau cangkrukan yang tidak bermanfaat. Apalagi merusak dengan narkoba dan minum minuman keras.
“Sesunguhnya Allah SWT membersamai orang orang yang bertaqwa. Dan bertaqwa bersama keluarga dengan menjaga kehidupan rumah tangga adalah bagian dari bertaqwa dan berpahala,” ujar Sholeh Drehem.
“Pokoknya nikmati rumah tangga,
menjaga lisan (mulut) dengan perkataan baik. Karena banyak rumah tangga bermasalah karena pembicaraan atau perkataan kurang baik atau salah. Maka jagalah dengan silaturahmi fan perkataan yang baik,” tandas Sholeh Drehem. (JT)