SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa selama 2019 – 2023 mencatatkan nilai transaksi misi dagang baik dalam dan luar negeri sebesar Rp11,47 triliun.
Lebih detilnya, transaksi misi dagang dalam negeri mencatatkan nilai Rp10,17 trilun dengan jumlah transaksi 1.641 kali. Sementara misi dagang luar negeri yang digelar mulai tahun 2022 digelar di empat negara yaitu Arab Saudi, Malaysia, Timor Leste dan Hong Kong.
Misi dagang luar negeri tersebut mencatatkan nilai Rp1,3 triliun dengan jumlah 39 transaksi. Dengan beberapa komoditi antara lain, sambal lauk, kacang hijau, fozen ayam/bebek, bumbu, rempah rempah, mie kering, kopi, minyak goreng, alpokat, manggis, kacang mete, aneka kripik buah, bakso, frozen fish, kelapa dan sarang burung walet.
Dengan capaian transaksi tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan ini merupakan upaya nyata wujudkan penguatan pasar berbagai komoditas asal Jatim. Yang mana, ini akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jatim.
“Misalnya saat terjadi kelangkaan beras. Kita bisa support wilayah yang memang membutuhkan beras karena Jatim berasnya surplus. Begitu pula sebaliknya, ini jadi kesempatan kami untuk saling melengkapi komoditi dengan wilayah lainnya,” ujarnya, Jumat (5/1).