Hindari “Rebahan” Demi Cegah Kanker Pankreas pada UsiaMuda

Hindari “Rebahan” Demi Cegah Kanker Pankreas pada UsiaMuda

“Secara logika makanan tinggi lemak seperti daging merah membuat kinerja organ-organ tubuh menjadi lebih berat, bila melihat fungsinya pankreas itu menciptakan enzim. Kalau kinerjanya jadi lebih berat artinya dapat menyebabkan masalah, dan dapat sudah ada masalah daging-daging itu sulit tuntas dicerna, akhirnya ada peradangan kronis, lalu jadi polip, dan berujung kanker,” kata Ari.

Selain menghindari gaya hidup sedenter, Ari juga menyarankan untuk rutin melakukan medical check-up (MCU) atau pemeriksaan medis umum bagi orang-orang berusia di atas 35 tahun untuk mencegah kanker pankreas.

Beberapa hal yang harus diperiksa di antaranya darah perifer lengkap, fungsi hati, bilirubin total, amilasi, dan Ca19-9 atau dikenal dengan pemeriksaan tumor marker. Terkhusus untuk orang-orang yang kerap mengalami nyeri ulu hati, pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya potensi terjadinya kanker pankreas.

World Cancer Research Fund International mencatat kanker pankreas menempati posisi ke-12 sebagai kanker yang umum ditemukan di dunia. Pada 2020, secara global ada sebanyak 495.000 kasus kanker pankreas.

Kanker pankreas dikenal sebagai silent killer karena tingkat kematiannya begitu tinggi setelah penderita dinyatakan memiliki kanker pankreas.

Hal itu dapat dilihat dari laporan di AS lewat Surveillance Epidemiology and End Result Program (SEER) yang mengungkap pada 2020 ditemukan 57.600 kasus kanker pankreas dan sekitar 90 persen dengan total 47.050 kasus berujung kematian. (*)