SIDOARJO, (WartaTransparansi.com) – Majelis Khataman Al-Qur’an Ahad Wage, RW 1 Kelurahan Celep Sidoarjo, menggelar Haul Jam’ul Jawami’. Minggu sore (24/12/2023) di Balai RW 1 Celep Sidoarjo.
Haul Jam’ul Jawami’ (haul para leluhur dan ahli kubur sejak manusia diciptakan dan beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala), digagas dan dipopuler KH. Ismail Ibrohim, setelah melaksanakan Haul dari makam ulama dan auliya di berbagai tempat hampir di seluruh Indonesia, terutama di Jawa.
Menurut Ustad Mahfudzi Abdul Rahman, pimpinan Majelis Khataman Al-Qur’an Ahad Wage, salah satu ulama bernama Mbah Mendek di Jolotundo, menemui secara ghaib Mbah Yai Mail, setelah dinyatakan secara nyata makamnya ada, dan meminta ijin aparat desa setempat dibolehkan untuk dilaksnakan Haul, kemudian dilaksanakan haul dimakamnya.
“Hal seperti itu juga terjadi di beberapa makam, dengan cara hampir sama bahwa ada makam kadang tidak populer, tetapi ulama besar menemui Yai Mail, minta dilaksanakan Haul. Di antaranya yang dihaul Yai Mail ialah Mbah Jabung jalan ke arah Pacet. Juga Mbah Hasan Munadi Jawa Tengah,” kata Ustad Mahfudzi, Mingggu (24/12/2023).
Seperti diketahui bahwa kali pertama Haul Jam’ul Jawami’ digagas oleh KH. Ismail Ibrohim (Yai Ma’il) 57 tahun silam. Haul yang sangat legendaris itu, karena pasti dikunjungi ribuan orang selama 3 (tiga) hari berturut-turut dengan ratusan lapak PKL disepanjang jalan penghubung Desa Kedungmaling dan Desa Gemekan/Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Ustad Mahfudi menjelaskan, mengapa Haul Jam’ul Jawami’ bagi seluruh ahli kubur karena memang diniatkan dan dikhususkan untuk seluruh ahli kubur, terutama ulama dan auliya yang sudah pernah dilaksanakan haul pada waktu itu.
“Sebagimana Hadits Rosulullah SAW, “”Apabila anak Adam (manusia) telah wafat, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya””. Maka Haul Jam’ul Jawami’ selain sadaqoh, mendapat keilmuan tentang haul sekaligus anak anak mendoakan orangtuanya, terlaksana semua,” ujarnya Ustad Mahfudi. “Artinya kota juga mendoakan ahli kubur kita mbah mbah dan buyut buyut,” tandasnya.