JAKARTA (Wartatransparansi.com) – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melaksanakan kegiatan Seminar Nasional Gelar Karya Revolusi Mental 2023 bertajuk “Kepeloporan Generasi Digital Menyongsong Indonesia Maju”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Heritage Kemenko PMK dan secara daring via zoom dan youtube, pada Kamis (21/12/2023).
Seminar ini bertujuan untuk mengantisipasi efek-efek negatif dari era digitalisasi. Apalagi, pengguna internet dan teknologi informasi digital adalah generasi muda atau Generasi Z yang merupakan lebih dari separuh penduduk Indonesia. Karenanya, seminar generasi digital diharapkan dapat menyiapkan Generasi Z yang menjadi kontributor utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 bisa mendapatkan literasi digital yang baik dan siap merealisasikan Indonesia Emas.
Dalam sambutan pengantarnya, Staf Khusus Menko PMK Bidang Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah Ravik Karsidi menyampaikan, konektivitas digital adalah suatu keharusan sebagai upaya kita beradaptasi dengan keadaan global.
“Digitalisasi akan menjadi kekuatan utama dalam membawa negara kita ini dalam arus besar perubahan dunia,” ungkapnya.
Ravik menyampaikan bahwa penguasaan literasi saat ini sudah berkembang. Dia mengatakan, pada zamannya literasi yang mesti dikuasai adalah baca, tulis, dan hitung. Namun saat ini sudah bergeser dan bisa menguasai literasi digital teknologi informasi. Namun, di samping literasi tersebut, menurut Ravik, literasi yang penting dikuasai oleh generasi muda ada literasi humanitas untuk tetap menguatkan identitas Indonesia.
“Kita boleh menguasai itu semua. Tapi literasi humanitas tak bisa tidak di sampingnya. Apa itu?. Tentang kebudayaan religiusitas. Termasuk ujung-ujungnya kita mempunyai Pancasila. Keseimbangan itu semua penting,” jelasnya.
Kegiatan seminar menghadirkan narasumber praktisi ahli bidang literasi digital, yaitu: Ismail Fahmi (Drone Emprit), Sabrang Mowo Damar Panuluh (Symbolic.id), Moch Imam RF (Telkom), Suhono Harso Supangkat (Ketua SCCIC/Guru Besar Teknologi Informasi ITB). Kegiatan juga menghadirkan Penanggap dari akademisi dan praktisi yaitu Dwina Septiani Wijaya (Direktur Utama PERURI), Fahd Pahdepie (CEO inilah.com/Komisaris Telkom Akses), Agung Zainal M. Raden (Dosen DKV Universitas Indraprasta PGRI). Kegiatan juga menghadirkan MC Wanda Hamidah, dan Moderator Asisten Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Budi Prasetyo.
Menyampaikan sambutan penutup, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami fase bonus demografi, di mana Generasi Z atau generasi muda mendominasi komposisi penduduk Indonesia. Apalagi, generasi muda juga merupakan pengguna utama teknologi informasi digital.
Karenanya, menurut Didik, generasi muda perlu dibekali literasi digital yang bisa menjadi pedoman dalam mengakses teknologi digital dan menangkal pengaruh negatif dari digitalisasi.
“Tentu ini perlu disiapkan dengan baik, dengan perkembangan IPTEK yang luar biasa semoga kita bisa memanfaatkan dan tentu dampak positifnya banyak tapi dampak negatif juga ada,” ujarnya.
Didik menyampaikan, penyiapan generasi muda dalam literasi digital akan menentukan dan menjadi pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Dia menyebut, generasi muda akan generasi muda menjadi eksekutor yang betul-betul membangun Indonesia berkelanjutan.
“Dengan jumlah Generasi Z yang hampir 170 juta ini adalah modal yang luar biasa. Modal untuk menghadapi Indonesia masa depan yang lebih baik,” ungkapnya. (*/ANO)