“Tentunya ada banyak hal yang harus ditingkatkan terkait destinasi atraksi, dan juga infrastuktur, kualitas lingkungan hidup, dan terkait dengan kebersihan, keamanan dan keselamatan,” jelasnya.
Rencana pengembangan destinasi pariwisata sudah sepenuhnya ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, antara lain terkait mengaplikasikan prinsip kualitas wisata, eco tourism, serta bagaimana memenangkan pelaku perjalanan kelas atas. Penetapan dan manajemen yang baik juga menjadi faktor pendukung pengembangan destinasi wisata berkualitas.
Wahyu mengatakan target kunjungan wisatawan mancanegara dinilainya sudah memenuhi target sampai kuartal ketiga 2023 yakni sekitar 8-9 juta wisman, dari target 3,5-7,4 juta. Peningkatan lama tinggal wisatawan mancanegara dengan Gerakan Berwisata di Indonesia, juga menjadi upaya yang terus didorong pemerintah supaya terjadi peningkatan belanja wisman yang dapat memengaruhi pencapaian devisa.
“Peluang ke depan untuk mengembangkan sektor pariwisata juga semakin berkembang antara lain bagaimana spending wisatawan semakin meningkat serta lifestyle tourism terus berkembang,” katanya
Ia berharap semakin banyak wisatawan yang datang ke Indonesia terlebih untuk destinasi super prioritas yang dikembangkan seperti Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Likupang serta menerapkan pariwisata yang berkelanjutan. (Ant/Jun)