Pasangan suami istri itu mengatakan bahwa basis pelanggan mereka telah meluas hingga mencakup para pencinta kuliner China yang gemar menjajal berbagai masakan dan warga Indonesia yang rindu akan tanah air mereka.
“Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang belajar di Haikou (ibu kota Provinsi Hainan) pun makan di restoran kami, dan berkunjung ke sini pada akhir pekan,” tutur Du.
Dia menambahkan bahwa mereka sangat senang dapat menjamu Konsul Jenderal Indonesia untuk Guangzhou Ben Perkasa Drajat di restoran mereka, dan sang diplomat bahkan memuji hidangan mereka.
Pada Februari, pasangan itu menerima sertifikat “Heritage Indonesian Food Restaurant” dari sang konsul jenderal, yang menyatakan bahwa restoran mereka “dapat menjadi duta masakan Indonesia, mempromosikan budaya dan masakan Indonesia di Xinglong, serta terus berkembang dan sukses.”
Pasangan lansia itu mengaku bangga dengan penghargaan yang mereka terima dan sedang berupaya mewariskan keahlian mereka dalam membuat saus bumbu.
“Kami akan terus mempromosikan warisan kuliner Indonesia, dan kami berharap dapat menjadi jembatan persahabatan antara China dan Indonesia,” ujar Du.
Sebenarnya, Du telah melakukan upaya dalam pertukaran antara kedua negara selama bertahun-tahun, dengan bertindak sebagai duta pertukaran nonpemerintah.
“Karena kami berbicara dalam bahasa yang sama dan memiliki hubungan yang lebih lama dengan Indonesia,” katanya.
Ia seraya menambahkan bahwa sebagai mantan ketua Perhimpunan Warga Tionghoa Perantauan Indonesia di Xinglong (Xinglong Indonesian Overseas Chinese Association), Du pernah memimpin rombongan kesenian muda setempat untuk mengunjungi Indonesia, serta menjadi tuan rumah bagi sejumlah delegasi Indonesia yang berkunjung ke Hainan untuk pertukaran budaya.
“Saya yakin kami telah melakukan beberapa pekerjaan hebat dalam jaga persahabatan antara China dan Indonesia selama 60 tahun terakhir,” tutur Du. (*)