Kediri  

Bandara Dhoho Butuh Intervensi Pemerintah, Bukan Janji di Atas Kertas

Bandara Dhoho Butuh Intervensi Pemerintah, Bukan Janji di Atas Kertas
Suasana Bandara Dhoho Kediri menjadi proyek strategis nasional yang diharapkan mampu membuka konektivitas udara di wilayah selatan Jawa Timur. (Foto : Istimewa)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Keberadaan Bandara Dhoho di Kediri semestinya menjadi harapan baru bagi konektivitas wilayah selatan Jawa Timur (Jatim). Namun, sejak resmi beroperasi pada April 2024, aktivitas penerbangan di bandara yang dibangun tanpa dana pemerintah itu masih sepi.

Kondisi ini memantik kritik sejumlah pihak yang menilai pemerintah belum serius mendukung optimalisasi bandara yang berstatus proyek strategis nasional tersebut.

Pengamat transportasi Universitas Surabaya Prof. Dr. Ir. Dadang Supriyatno, MT.,IPU.,ASEAN Eng. mengatakan keberadaan Bandara Dhoho sangat strategis untuk membuka jalur transportasi udara di wilayah Selatan Jatim.

“Bandara Dhoho ini menambah pilihan moda transportasi udara di Jawa Timur, tidak harus ke Surabaya (Juanda),” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Kediri, Minggu 18 Mei 2025.

Untuk itu pemerintah wajib mendorong beroperasinya Bandara Dhoho, dengan melakukan pemetaan rute potensial dan menyediakan infrastruktur pendukung bandara.

Ia mencontohkan bagaimana keberadaan Bandara Banyuwangi yang sempat hampir mati karena sepinya penumpang yang berimbas pada minimnya maskapai yang masuk, kini menjadi salah satu bandara yang hidup.

Penulis: Moch Abi Madyan