Menelusur masa kecil antar generasi di pameran “Growing Up with Bobo”

Menelusur masa kecil antar generasi di pameran “Growing Up with Bobo”

Mulai dari situs web, konten audio visual di YouTube, hingga konten dongeng di Spotify menjadi cara Bobo supaya terus dapat dikenal oleh generasi digital saat ini.

“Saat ini anak-anak mungkin menghabiskan banyak waktu di gadget, tapi kami tetap merasa bangga dengan hal itu. Karena orang tua saat ini pun masih mengenalkan anaknya pada Bobo. Ini seperti memberikan warisan keluarga kepada penerusnya,” kata David.

Sementara itu, Kepala Redaksi majalah Bobo Netherlands Renske Lamers juga membagikan kisah kepopularitasan Bobo di Negeri Kincir Angin.

Dengan menyasar anak-anak usia preschool atau 2-5 tahun, Bobo di Belanda lebih banyak mengajarkan kegiatan-kegiatan yang mengasah keterampilan anak seperti mewarnai, menggambar, hingga kegiatan menggunting lewat cetakan fisiknya.

Meski begitu, sama seperti di Indonesia, Bobo Belanda juga hadir di platform digital seperti YouTube untuk menghadirkan konten live action dari tokoh Bobo dan keluarganya.

Meski memiliki latar belakang yang cukup berbeda dari di Indonesia, Renske merasa bangga bahwa Bobo dapat juga menciptakan kenangan dan memori indah bagi anak-anak di Indonesia.

“Ternyata setelah 50 tahun Bobo hadir, ia masih tetap dapat menyentuh hati anak-anak. Baik di Indonesia dan Belanda, saya bangga karena ternyata si kelinci biru periang itu dapat melakukannya,” tutup Renske.

Bagi anda yang tertarik, dapat datang ke pameran “Grow Up with Bobo From Netherlands to Indonesia” dan langsung mendatangi lantai 2 Foyer Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis Jakarta.

Anda dapat berekreasi bersama keluarga sambil bernostalgia bersama Bobo secara gratis di 9-16 Oktober 2023 selama di pukul 10.00-16.00 WIB. Namun perlu diingat pameran ini tidak dapat disaksikan pada Minggu karena libur. (*)