Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, terdapat sebanyak 321 dusun di 77 desa yang tersebar di 11 kecamatan berbeda di Pamekasan, dinyatakan sebagai titik kekeringan akibat kemarau tahun ini. Sementara hanya terdapat 2 (dua) kecamatan berbeda di Pamekasan, dinyatakan bebas dari kekeringan. Kedua kecamatan tersebut di kecamatan Pakong, dan Kecamatan Pamekasan.
Ketua PMI Kabupaten Pamekasan, Sigit Yulianto menambahkan, pelayanan yang sifatnya mendesak, selalu menjadi prioritas. “Saat ini kita mendapat pinjaman tangki air dari PMI Jatim untuk menyalurkan air bersih seperti di Desa Padegagan Kecamatan Pademawu. Dari 13 Kecamatan di Pamekasan 7 desa cenderung kekeringan. Dan, PMI Jatim membantu 1 unit mobil tangki air,” jelasnya.
“Distribusi air bersih ini kita lakukan sebagai langkah nyata kami membantu masyarakat, khususnya masyarakat terdampak kekeringan di Pamekasan,” tambah Kepala Markas PMI Pamekasan, Hairul Saleh, Rabu (23/8/2023).
Untuk musim kemarau tahun ini, pihaknya menyiapkan satu unit armada tangki untuk mendistribusikan air bersih gratis ke sejumlah titik terdampak kekeringan di Pamekasan. “Berdasar schedule yang ditetapkan, kita memprioritaskan pengiriman air bersih gratis di 4 (empat) kecamatan berbeda di Pamekasan. Meliputi kecamatan Galis, Larangan, Pademawu, dan Tlanakan,” ungkapnya.
Titik sasaran pendistribusian tahun ini memang relatif lebih sedikit dibanding sebelumnya, seiring dengan keterbatasan armada tangki yang tersedia. “Namun yang pasti, titik sebaran lebih luas dibanding sebelumnya. Tidak kalah penting, proses pendistribusian air bersih ini juga kita bagikan kepada masyarakat secara cuma-cuma alias gratis. Serta didistribusikan di titik tandon milik publik dan bukan perorangan,” tegasnya. (*)