MANUSIA Hanya bisa menjalani. Tujuan hidup di bumi juga sudah jelas dan gamblang untuk mengabdi, menghamba serta beribadah kepada Allah SWT. “Dan tidak Aku Ciptakan jin dan manusia selain beribadah kepadaKu.” (QS Ad-Dzariyat : 56)
Alhamdulillah, hari Kamis (10/8/2023), Al Faqir mendapatkan amanah mengisi pengajian interaktif di Ramayana Ciplaz Sidoarjo. Mulai dari Pimpinan toko, sie Rohani dan ratusan karyawan didominasi perempuan hadir di lantai 3, sebelum jam kerja mulai.
Ternyata kegiatan membaca doa, tahlil dan istighosah rutin dilakukan tiap hari Jum’at, termasuk memperbanyak membaca sholawat.
Akhirnya sepakat materi memperingati 1 Muharram 1445 sebagai bulan muhasabah mengulas seputar kehidupan sehari-hari dan tidak lepas dari berbagai aktifitas untuk memburu ridloNya. Diselingi sentilan humor, rata-rata jemaah membutuhkan motivasi agar hidup lebih bermanfaat, tidak terus berkeluh kesah.
Selain menyitir firman Allah, bahwa kunci menjadi orang beruntung itu harus menomor satukan Allah, bahasa lain, “Dan taatlah kamu kepada Allah dan Rasulmu, supaya beruntung alias Bejo.”
Hidup beruntung bagian dari fenomena kehidupan. Orang Cina menyebut: Yin dan Yan sudah menyatuh. Ternyata bercermin dari keberuntungan itu adalah pilihan kita, sesuai Hadist Qudsi-Nya, Allah berfirman, “Wahai Anak Adam, engkau lah yang mengisi (buku catatan amalmu) dan Aku yang mencatatnya.” Maka untuk menjadi hambaNya yang beruntung tidak menunggu kaya, punya jabatan, terpandang. Garis lurus naik gret dari Bejo menjadi insan bertakwa adalah membiasakan diri mohon ampun kepada pencipta bumi, langit dan seisinya.
Hakekatnya apapun yang kita kerjakan tidak luput dari pantauan, penglihatan dan cacatan Sang Khaliq, sesuai firmanNya:
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (١٠) كِرَاماً كَاتِبِينَ (١١) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ -(١٢)
“Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Infithar : 10-12).