Dampak Kekeringan, PMI Jatim Bantu Warga Kekurangan Air Bersih

Dampak Kekeringan, PMI Jatim Bantu Warga Kekurangan Air Bersih

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur mengirim tengkir air bersih ke beberapa daerah guna membantu masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau saat ini.

Tangki tangki air bersih dikirim ke kabupaten/kota yang terdampak kekeringan atas laporan PMI setempat. Ketua PMI Jawa Timur Pak Imam Utomo merespon cepat dan langsung berkoordinasi dengan Ketua Umum PMI Pusat Pak JK (HM. Jusuf Kalla), tandas Kepala Markas PMI Jawa Timur Dwi Suyanto di kantornya, Kamis (10/8/2023).

PMI Jawa Timur perlu berkoordinasi dengan pusat karena tangki tersebut ada yang milik pusat dan ditempatkan di gudang Gresik. Jumlah keseluruhannya ada 15 tangki dan 11 diantaranya sudah berada di daerah bencana kekeringan.

“Dalam operasionalnya di lapangan PMI bekerjasama dengan BPBD setempat. Kami juga membantu operasional harapannya petugas juga bisa lebih maksimal,” tegasnya.

Berdasarkan hasil monitoring dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur terdapat 29 daerah rawan kekurangan air bersih sejak Juni lalu. Namun ada 11 daerah yang sangat mendesak yaitu Bondowoso, Situbondo, Jember, Lumajang, Sumenep, Sampang, Bangkalan. Kabupaten Mojokerto, Kab Pasuruan, Banyuwangi dan Ngawi. Ada dua kabupaten yang belum terpenuhi yakni Kabupaten Pasuruan dan Kab. Sampang.

Dijelaskan oleh Dwi Suyanto, mengingat keterbatasan jumlah mobil tangki air bersih yang siap pakai. Untuk itu mobilisasi tangki air bersih dilakukan secara bergantian dari daerah yang satu ke daerah yang lain.

Distribusi air bersih dengan fasilitas PMI terus bergerak cepat. Misalnya di Sumenep. Relawan PMI telah mendistribusikan air bersih kepada masyarakat di Desa Lebbeng Barat Kecamatan Pasongsongan pada Rabu (9/8/2023).

Lalu di Lumajang, dilaporkan bahwa satu unit tangka air bersih dengan kapasitas 200.000 liter  selama dua hari Selasa dan Jumat  melakukan droping air bersih di Desa Bumi Semeru Desa Sumbermanjur  Kec. Candipuro. Di desa ini ada 75 KK yang menerima manfaat, satu tempat ibadah (masjid) dan dua sekolah. (*)