Rabu, 11 Desember 2024
25 C
Surabaya
More
    Renungan PagiIndahnya Salat Berjamaah

    Indahnya Salat Berjamaah

    Pernah salah satu ulama memberikan nasehat masih terngiang, bahwa manusia hidup tidak akan lepas dari persoalan dan masalah. Salah satu kunci untuk menyelesaikan dengan sabar, punya guru, baca Al Qur’an dan salat berjamaah.

    Nasehat mulia itu seiring perjalanan waktu patut menjadi perenungan bersama, mengapa? Jujur, kita sebagai hambaNya yang mengaku Islam dan beriman, ternyata lebih disibukkan diri dengan kebutuhan dunia, sehingga melupakan nikmat-nikmat luar biasa dari Sang Khaliq.

    Allah SWT yang Maha Rahman Rahiim dengan segala Kehendak dan Kekuasaannya masih memberikan rambu-rambu agar hambaNya, umat dari Baginda Rasulullah SAW tidak tersesat.

    Kita tentu masih ingat bahwa salat adalah tiang agama, salat juga menjadi pembuka catatan amal kita kelak di *yaumil Mizan* (hari timbangan amal), siapa yang salatnya diterima maka diterima pula amalan lainnya. Sebaliknya, jika salat kita tertolak maka tertolak pula amalan yang lain.

    Sedikit banyak membuka cakrawala kita untuk muhasabah, bercermin. Bila kita sudah menunaikan salat, apakah hati kita merasa bahwa salat yang kita lakukan mampu membawa jasad, ruh, hati kita berdialog dengan Allah SWT.

    Ada resep dari Sabda Rasulullah SAW:
    *روى مسلم من حديث عثمان بن عفان: أن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال: “من صلى العشاء في جماعة فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة فكأنما صلى الليل كله”*
    “Imam Muslim meriwayatkan dari hadits Utsman bin Affan RA, bahwasannya Nabi SAW bersabda: siapa yang salat Isya berjamaah sama dengan ia salat sunnah setengah malam dan siapa yang salat subuh berjamah sama dengan ia salat sunnah semalam full.”

    Tentu dengan harapan dari salat yang kita kerjakan menjadi benteng kita untuk mencegah dari perbuatan fasih dan munkar. Sekali lagi, kalau masih ada pelaku kejahatan, kemaksiatan dan kedzoliman di bumi Nusantara ini ternyata juga rajin salat, pertanyaannya bagaimana dengan salat yang dikerjakan. Sekedar mengugurkan kewajiban atau mampu menyeruak ke relung hati?.

    Mari tunaikan salat dengan sepenuh hati untuk mengejar ridlo dan RahmatNya, secara berjamaah sebagai penopang kealpaan kita terhadap segala karunia. Kalau Baginda Rasulullah SAW sudah memberikan garansi: “barang siapa salat fajar dua rakaat lebih baik dari dunia dan seisinya,” tentu menjadi motivasi kita bahwa segala ujian, cobaan, masalah dan godaan pasti akan berlalu bila kita Istiqomah salat lima waktu berjamaah.

    Selaras firman Allah SWT dalam Al-Quran:
    *وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ*
    “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu”. (QS An-Nisa’, 102)

    Anjuran salat berjamaah tentu tidak sekedar lebih mulia derajatnya dan menjaga kekhusukan. Dalam sabda Rasulullah menyebut:
    *مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِيْ قَرْيَةٍ أَوْ بَدْوٍ لَاتُقَامُ فِيْهِمُ الْجَمَاعَةُ إِلَّا اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ*
    “Tidaklah di suatu desa atau sahara, yang tidak didirikan salat berjamaah di antara mereka kecuali mereka akan dikuasai dan dikalahkan oleh setan. Maka dirikanlah salat jamaah, karena sesungguhnya harimau akan memangsa kambing yang jauh dari kawanannya.” (HR. Abu Daud).

    Dari uraian tersebut mari berlomba mendirikan salat berjamaah, terutama salat Isya dan Subuh berjamaah di masjid sehingga menjadikan kita hambaNya yang beruntung dunia-akhirat. Wallahu a’lam bish-showab. (*)

    Penulis : HS. Makin Rahmat, Ketua SMSI Jatim/ Advokasi PWI Jatim/ Direktur LBH Maritim

    Sumber : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2023 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan