Rabu, 4 Oktober 2023
32 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaSurabaya Peringkat II Kota Paling Berkelanjutan Bidang Tata Kelola Air dan Pamong

    Surabaya Peringkat II Kota Paling Berkelanjutan Bidang Tata Kelola Air dan Pamong

    SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Pemkot Surabaya menyabet dua penghargaan sekaligus dalam ajang penganugerahan UI Green City Metric 2023, di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Surabaya baru kali pertama mengikuti gelaran tersebut, dan berhasil dinobatkan peringkat ke II Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia dalam bidang Tata Kelola Air dan Tata Pamong (Governance).

    Penghargaan itu diberikan langsung oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Safrizal Z.A. kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

    UI Green City Metric merupakan pemeringkatan bagi Kabupaten/Kota di Indonesia yang memiliki kebijakan dan program berbasis komitmen dalam pengelolaan kota berkelanjutan yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2022.

    Baca juga :  LaNyalla: Mana yang Lebih Utuh Menjamin Kedaulatan Rakyat, Sistem Pancasila atau Barat?

    Agus Hebi Djuniantoro menyampaikan, keenam bidang keberlanjutan yang dimaksud adalah bidang Penataan Ruang dan Infrastruktur, Energi dan perubahan iklim, Tata Kelola Sampah dan Limbah, Tata Kelola Air, Akses dan mobilitas, serta Tata Pamong atau Governance.

    “Kota Surabaya baru pertama kali mengikuti ajang ini tetapi langsung meraih peringkat kedua se-Indonesia dalam bidang Tata Kelola Air dan Tata Pamong (Governance). Hal ini menambah prestasi Kota Surabaya, di mana UI Green City Metric 2023 ini diikuti oleh 58 Kabupaten/Kota dari 22 provinsi di Indonesia,” katanya.

    Sementara itu, pada sistem penilaian berkelanjutan yang diacu oleh UI Green City Metric, di antaranya The Sustainability, Tracking, Assessment dan Rating System (STARS), Green City Index dari Economic Intelligence Unit  dan  Siemens  yang telah digunakan untuk melakukan penilaian keberlanjutan 30 kota di dunia.

    Baca juga :  Beban pajak yang tinggi, politisi PDIP minta digratiskan

    Selanjutnya, City Sustainability Indicators oleh The World Bank,  Urban Economics Indicators for Green Development in Cities,  Reference Framework for Sustainable Cities,  Arcadis Sustainable Cities, Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dirancang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan Nasional, serta Indikator Penilaian Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

    “Ke depan, kami akan terus saling menguatkan dan bersinergi dengan masing-masing OPD di lingkup Pemkot Surabaya. Sebab, tahun depan kami yakin Surabaya bisa menyabet peringkat pertama,” ujarnya.

    Hebi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kota Surabaya, seluruh pihak yang telah terlibat dalam mewujudkan kebijakan dan program berbasis komitmen dalam pengelolaan kota berkelanjutan. (*)

    Reporter : Wetly

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan