Terdampak Banjir Lahar Dingin, Ratusan Warga Lumajang Mengungsi

Terdampak Banjir Lahar Dingin, Ratusan Warga Lumajang Mengungsi

“Saya dapat info ada korban meninggal karena kejatuhan longsoran di Pronojiwo, tapi kami masih belum bisa mengakses ke sana,” tutur Bupati Thoriqul setelah meninjau pengungsian di Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Sebanyak 96 orang mengungsi di sana.

Sementara, Dewi Susiyanti Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang pada Jumat malam (7/7/2023), menyebutkan pihaknya mencatat sudah ada 393 pengungsi yang tersebar di sejumlah titik pengungsian.

Beberapa titik yang digunakan sebagai posko pengungsian yakni Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo. “Kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah karena masih banyak warga yang datang ke lokasi pengungsian,” tuturnya seperti dilaporkan Antara.

Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga yang mengungsi di antaranya kasur, selimut, peralatan mandi, dan makanan siap saji. Warga memilih mengungsi karena khawatir dengan dampak yang ditimbulkan banjir lahar dingin Gunung Semeru karena debit air di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) Semeru meningkat.(sr/min)