Cangkrukan Piramida, Problem Wilayah Kecamatan Pakal Akan Terselesaikan

Cangkrukan Piramida, Problem Wilayah Kecamatan Pakal Akan Terselesaikan

“Itu juga kita lakukan bersama dokter Joe pada saat KSH, namun dengan bapak-bapak kami jarang sekali. Hanya Pak RW yang kita temui saat keliling ke RW, untuk ini kami akan terus keliling silaturahmi agar bisa dekat dengan masyarakat,” ucap Imam.

Kegiatan ini dalam rangka komunikasi, lanjut Kapolsek, supaya masyarakat jika ada sesuatu, polsek siap. “Mungkin dari pak Camat kami juga siap membantu, intinya kami ditugaskan untuk membantu masyarakat,” ujar perwira polisi dengan satu melati di pundak ini.

Mantan Wakasat Intelkam Polrestabes Surabaya ini, menyampaikan, bahwa selama dua minggu ini Babat Jerawat sangat kondusif sekali. Terkait hal hal yang menonjol masih nihil, maka harapannya mohon bantuan untuk dipertahankan, dalam rangka menjaga dan menjadi polisi dari dirinya sendiri.

“Kemudian, ada program baru dari bapak Kapolri melalui Kabaharkam terkait dengan Polisi RW dan ini harus kami luruskan, memang di medsos banyak beredar informasi hoaks, bahwa polisi RW akan digunakan untuk politik. Ini salah bapak, yang benar, polisi RW ini ditempatkan orang yang berdomisili di situ, dari sinilah bapak Kapolri memprogramkan itu agar supaya jika terjadi apa-apa di RW tersebut bisa langsung melapor ke polisi itu,” jelas Kompol Imam.

Imam menambahkan, memang tidak seluruhnya setiap RW ada polisinya. Intinya program ini tidak memerlukan anggaran, polisi RW adalah tugas tambahan, bukan untuk narik anggaran atau yang lain.

Terkait akan adanya pertandingan sepak bola, kata Kapolsek, setelah dievaluasi, yang sering parkir di wilayah ini apabila mau nonton bola, disamping mereka tidak memiliki tiket juga mengundang kerawanan curanmor.

“Bukannya kami melarang, karena hal tersebut adalah antisipasi kita supaya mereka menitip kendaraannya secara resmi. Di GBT ini lapangannya sangat luas sekali,” papar Kapolsek kelahiran Bojonegoro ini.

Danramil 0830/06 Benowo Mayor Inf Agung, menambahkan, bahwa TNI di Koramil bersama Forkopimcam akan selalu nempel, terkait dengan kegiatan yang dilakukan camat maupun unsur kepolisian.

“Hal yang perlu saya sampaikan terkait basik diri dan lingkungan kita, perlu kita waspadai ancaman ini ada 6 macam, ada ancaman yang berdimensi idiologi, berdimensi politik, ekonomi, sosial budaya, dan kecanggihan teknologi, ini yang perlu kita waspadai,” singkat Danramil.

Selanjutnya, Kepala Puskesmas Benowo dr. Joehanta, menyampaikan tentang waspada terhadap wabah demam berdarah di musim kemarau. Sehingga warga diminta untuk sering melakukan kerja bakti guna membasmi sarang nyamuk.

“Dengan membersihkan genangan air, sampah plastik, dan kamar mandi dari jentik jentik nyamuk,” ungkapnya.

Selain itu, Kepala Puskesmas Benowo yang sering turun untuk sosialisasi ke masyarakat ini, mengajak, mendeteksi secara dini balita-balita di wilayah kita yang sekiranya ada yang stunting maka kita upayakan untuk diintervensi.

“Harapannya kedepan sesuai kebijakan dari Bapak Walikota, dalam akhir 2023 ini bisa zero. Intinya berupaya bersama bagaimana stunting yang ada di wilayah kita tidak tambah, malah menurun dan zero,” terang dr. Joe, sapaan akrab Kepala Puskesmas Benowo.

Di sesi terakhir, adalah tanya jawab, beberapa pertanyaan dan masukan disampaikan tokoh masyarakat dan awak media, seperti disampaikan Eko, Siswandi dari Harian Pojok Kiri, Ust Thohir, Dhany Nartawan, dan lain-lain. Mereka menanyakan terkait BPJS, PPDB sekolah, program bedah rumah tak layak huni, penyakit menular, tentang keamanan lingkungan d berbagai masalah Kamtibmas.

Seluruh pertanyaan dijawab Forkopimcam, sehingga acara cangkrukan dan ngopi santai bersama tiga pilar plus berjalan gayeng, hingga kegiatan tersebut ditutup dengan pembacaan doa.(*)