Musibah tanah longsor terjadi pada hari Senin, 6 Maret 2023 pukul 11.15 WIB setelah terjadi ujan dengan intensitas tinggi selama empat hari. Akibatnya 32 orang meninggal, 21 orang dinyatakan hilang, serta 3 orang dalam keadaan kritis.
Sebanyak 30 unit rumah rusak berat, satu mushola rusak berat, jalan sepanjang 1 km rusak sehingga tidak bisa dilewati karena tertutup material, tiga tiang listrik tumbang, terganggunya operator jaringan internet, serta rusaknya sarana air bersih.
Dua desa yang terdampak bencana di antaranya adalah Desa Pangkalan dan Desa Jemajik yang berada di sebuah pulau yang masuk Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna. Daerah yang terdampak paling parah adalah Desa Pangkalan Dusun Genting.
Pulau Serasan adalah salah satu dari 272 pulau dengan topografi perbukitan yang memiliki luas sekitar 48,63 km², dimana secara geologi terbentuk dari bebatuan dan pasir. Desa Pangkalan dan Desa Jemajik yang terkena longsor merupakan dua dari beberapa desa yang terletak di area perbukitan yang memiliki kontur tanah yang labil.
“Didoakan semoga jangan ada longsoran lagi. Kalau potensi semua bisa diantisipasi, yang penting waspada. Mudah-mudahan ini yang terakhir, tidak ada kejadian yang serupa di Kabupaten Natuna,” ujar Muhadjir.(ANO)