Indragiri Hilir, “Negeri Seribu Parit, Hamparan Kelapa Dunia”

Anugerah Kebudayaan PWI 2023

Indragiri Hilir, “Negeri Seribu Parit, Hamparan Kelapa Dunia”
Terbiasa memanjat pohon kelapa dan mengambil buahnya. (Sumber foto: Diskominfopers Inhil)

“Pernah datang sekitar 50 orang petani kepala menemui saya. Mereka datang sambil menangis. Mereka katakan, tak bisa lagi menyekolahkan anak. Tak bisa lagi berusaha karena kebun kelapa mereka rusak akibat hama kumbang. Saya sedih sekali mendengar cerita ini,” ujar Wardan.

“Semua akan saya lakukan agar petani kelapa di Indragiri Hilir sejahtera. karena saya dulunya anak petani yang kini jadi Bupati,” janjinya dan itu ia laksanakan dan wujudkan dalam sejumlah peraturan daerah yang dapat menjamin kedaulatan kepala.

Misalnya, Keputusan Bupati Indragiri Hilir tahun 2019 tentang penetapan pakaian Melayu dan tanjak dari kelapa pada tiap Jumat bagi ASN di lingkungan Pemkab Indragiri Hilir.

Bila kehidupan penduduk Kabupaten Indragiri Hilir sangat bergantung pada pohon kelapa, memang wajar. Pohon kelapa disebut-sebut sebagai “pohon kehidupan”.

Dikatakan demikian, karena dari akar sampai pucuk daun pohon kelapa semuanya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Daun kelapa, misalnya, dapat dimanfaatkan untuk atap rumah, ketupat, janur, dan sapu lidi.

Dari buahnya, masyarakat mendapatkan air kelapa yang sangat bermanfaat sebagai pengganti ion tubuh. Daging buahnya selain untuk es kelapa muda, buah yang tua dapat dijadikan minyak kelapa yang manfaatnya banyak.

“Produksi dari buah kelapa ini banyak. Selain santan juga ada, VCO, coco fiber, Nata De Coco, Kara, Dydor Coco, carbon, briket, dan gula,” jelas Bupati Wardan yang bangga dipanggil sebagai “bupati kelapa”.

Tempurung kelapa selain untuk arang, juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan. Sedangkan serabutnya dapat dimanfaatkan untuk cocofit dan coco fiber.

Batang kelapa bisa dijadikan bahan bangunan. Mutunya bagus. Batang kelapa juga dapat digunakan untuk perabot rumah tangga dan kerajinan. Akarnya ternyata berkhasiat sebagai obat dan juga untuk kerajinan dan pewarna makanan.

Seni Budaya Berbasis Kelapa
Bupati Wardan juga mendorong lahirnya seni budaya yang berbasis kelapa. Misalnya, Keputusan Bupati Indragiri Hilir tahun 2019 tentang penetapan pakaian Melayu dan tanjak dari kelapa pada tiap Jumat bagi ASN di lingkungan Pemkab Indragiri Hilir.

Kelapa telah pula memberi inspirasi seni kepada penduduk Indragiri Hilir. Sebut saja adanya tanjak kepala khas kabupaten itu. Lalu ada kegiatan budaya seperti tarian kelapa, prosesi tepung tawar, dan pembuatan batik tulis motif kelapa khas Indragiri Hilir.

Selain FKI, event lain yang berkaitan dengan kelapa dari Inhil yang telah mendunia adalah terciptanya dua rekor MURI, yaitu rekor MURI sajian 500 jenis makanan berbahan kelapa dan rekor MURI meminum serentak 10.000 butir kelapa muda.

Maka, tak berlebihan bila komponis Ismail Marzuki memuji Indonesia sebagai negeri nyiur melambai dalam lagunya “Rayuan Pulau Kelapa” sebagai bukti tanah yang makmur. Kabupaten Indragiri Hilir di bawah kepemimpinan Bupati H. M. Wardan telah membuat nama kabupaten itu mendunia karena kelapa. (*)