Beruntung, ‘pertempuran’ tidak meluas kemana-mana. Itu setelah sejumlah ‘Pasukan Langit’ Kostrad TNI-AD, dari Batalyon infanteri Para Raider 501/ Bajra Yudha, langsung turun mendekat di lokasi kejadian dan melakukan pengamanan.
Kecuali pasukan dari Yonif 501, pengaman tawuran juga dilakukan oleh sejumlah personel kepolisian setempat.
Dalam waktu singkat, areal yang menjadi ajang gelut massal itu dapat dipulihkan menjadi kondusif kembali.
“Permasalahan tersebut sebenarnya merupakan ulah oknum. Tapi kemudian dibawa ke ranah perguruan pencak silat. Akibatnya cepat tersulut,” kata rilis itu.
Sementara seorang pendekar yang terluka atas nama Andre Septian Gurning, 18 tahun, warga Desa Moneng, Kecamatan Pilangkenceng, Madiun, saat ini dalam pengobatan pihak rumah sakit.
Sedangkan dua unit mobil masing-masing bernomor polisi AE 132 BK dan DA 1651 TCB dalam pemeriksaan pihak aparat kepolisian setempat.
Situasi di lokasi bentrokan sudah dingin. Namun, sejumlah aparat keamanan baik Polri maupun TNI nampak berjaga di setiap sudut jalan itu.
Kasus cek cok massal ini tengah didalami petugas kepolisian Polres Kota Madiun. (*)