Sambil Menangis, Ketua Panpel Arema FC Minta Maaf

Sambil Menangis, Ketua Panpel Arema FC Minta Maaf

Abdul Haris menegaskan pihaknya sudah pernah mewanti-wanti perihal penggunaan gas air mata. Sebab, Arema FC sudah pernah punya pengalaman buruk dengan penggunaan gas air mata di dalam stadion dan tidak ingin tragedi tersebut terjadi kembali. “Saya sudah mengingatkan ketika rapat dengan Pak Kapolres bersama steward dengan jajaran di lapangan tenis Kepanjen. “Saya sampaikan mohon izin jangan sampai terjadi lagi 2018 penembakan gas air mata yang mengakibatkan korban sesak nafas dan matanya perih serta meninggal 1 orang,” tambahnya.

Ketika itu, kejadian hampir sama dengan Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Sekitar 214 orang harus mendapatkan perawatan akibat terinjak-injak dan sesak nafas karena gas airmata. Namun, mayoritas berhasil diselamatkan walau tragisnya satu suporter meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan.

“Mungkin saudara-saudara saudara masih ingat mungkin masih ada foto Tolong jangan diulangi lagi sudah saya ingatkan,” ujarnya. Abdul Haris pun emosional saat melihat gas-gas air mata ditembakkan kembali. Namun, kini sudah terlambat untuk berandai-andai. Ia siap menjalani proses penyidikan untuk usut tuntas tragedi bencana sepak bola nasional itu. (sr)