Wejangan Rais Aam PBNU untuk ASN Pemkot Surabaya: Jadilah Pemimpin Adil dan Jujur

Wejangan Rais Aam PBNU untuk ASN Pemkot Surabaya: Jadilah Pemimpin Adil dan Jujur
Kegiatan pembinaan mental spiritual yang berlangsung di Graha Sawunggaling Lantai 6 Gedung Pemkot Surabaya, Senin (12/9/2022).

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, memberikan wejangan khusus kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menjadi pemimpin yang adil dan jujur.

Kegiatan pembinaan mental spiritual yang berlangsung di Graha Sawunggaling Lantai 6 Gedung Pemkot Surabaya, Senin (12/9/2022), diikuti Wali Kota Eri Cahyadi, Sekda, para Asisten, Kepala Perangkat Daerah (PD), Camat hingga Lurah. Mereka pun tampak khusyuk mendengarkan wejangan sekaligus petuah agama yang disampaikan oleh Rais Aam PBNU.

Dalam wejangannya, KH Miftachul Akhyar menyinggung tentang keadilan dan kejujuran (kearifan) yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Terlebih lagi, Surabaya adalah Kota Pahlawan yang warganya dikenal selalu mengedepankan kejujuran.

“Hal ini seharusnya juga dapat menjadi pemicu motivasi, bagaimana jiwa kepahlawanan ini kita buktikan dalam melayani masyarakat. Perilaku-perilaku kepahlawanan itu bagaimana kita tunjukkan kepada masyarakat,” katanya.

Kiai kharismatik asal Kota Surabaya ini juga memberikan nasihat yang diambil dari Kitab Tibrul Masbuk fi Nashihatil Muluk, karya Imam al-Ghazali. Secara umum, kitab ini menceritakan zaman Kaisar Persia, Anu Sirwan, yang cukup terkenal karena keadilan dan kearifan kepada rakyatnya. Karena hal itulah, membuat kerajaan Majusi mampu menguasai dunia hingga 4 ribu tahun lamanya.

“Kenapa bisa sampai empat ribu tahun? Karena saat itu pemimpinnya menerapkan kejujuran dan keadilan. Warga punya hak, dipenuhi haknya. Nah, karena panjenengan (Anda) hadir di tengah-tengah masyarakat, maka berbuat jujur dan adil-lah kepada masyarakat,” pesannya.

KH Miftachul Akhyar juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Eri Cahyadi. Sebab, selain fokus dalam pembangunan sistem birokrasi, kepedulian terhadap mental spiritual ASN juga tak luput dari perhatian wali kota.