“Itu sudah satu paket usulan didalam Dana Kelurahan tersebut, itu harapan warga lho,” kata FR sebutan Fatkur Rohman.
“Sehingga Dana Kelurahan yang dianggarkan itu betul-betul bisa menjawab pengentasan kemiskinan ditingkat Kampung atau warga,” jelasnya.
Fatkur mengatakan, Bappeda Litbang seharusnya membuat formula yang lebih inovatif . Misalnya Dana kelurahan yang digunakan untuk pemberdayaan masyarakat berbentuk paket yaitu pelatihan beserta alat yang diperlukan, warga akan tertarik untuk ikut pelatihan.
“Karena kita melihat usulan pemberdayaan masyarakat selama ini kurang menarik bagi warga sehingga pengajuan penggunaan Dankel dari para RW hanya berkutat pada pembangunan fisik,” katanya.
Menurut FR, pelatihan-pelatihan yang dilakukan Disnaker tetap berkelanjutan. Namun kalau lewat Dana Kelurahan harus dibedakan pola dan bentuk bantuannya.
“Warga pasti antusias, karena setelah pelatihan langsung bisa kerja dengan support fasilitas dan alat kerjanya yang sudah ada,” tandasnya. (*)
