SIDOARJO (WartaTransparansi.com) – Haji Buadji asli kelahiran Pang Kemiri Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo, sudah 7 kali menggelar wayang kulit setiap bulan Suro (Jawa, red) dengan lakon “Babat Tanah Jawa”. Pergelaran wayang semalam suntuk ini atas usul isteri Hajjah Sri Mulia Ningsi, pada Sabtu (6/8/2022) . Berikut ini wawancara dengan WartaTransparansi.com.
WT : Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
H Buadji : Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
WT : Apa latar belakang menggelar wayang?
HB : Saya ini tidak bisa apa-apa, saya hanya menghormati leluhur, karena waktu diminta sowan ke alas Purwo di Gua Istana, diberi amanat.
WT : Amanat apa?
HB : Diminta menuruti keinginan isteri yang ingin menggelar wayang kulit.
WT : Tahun berapa?
HB : Tahun 2015 ya sekitar itu, dengan amanat untuk menceritakan Eyang Wisnu dan Eyang Ismoyo.
WT : Selain itu?
HB : Waktu itu juga diminta menceritakan sejarah Eyang Ismoyo, Syech Subakir, salah satu ulama pembabat alas tanah Jawa dari Gunung Tidar di Magelang.
WT : Kok mengambil waktu setiap bulan Suro ?