Lebih jauh, Arumi menjelaskan, yang sedang dilakukan PKK Jatim dan nantinya akan diteruskan dalam Cepak adalah program yang terkoneksi dengan gerakan prioritas nasional. Yaitu pembinaan karakter keluarga, pendidikan, ketahanan pangan, serta kesehatan lingkungan.
“Gerakan ini sendiri terkoneksi dengan satu sama lain. Seperti kalau ingin membangun karakter keluarga yang baik, pendidikannya juga harus tepat. Selain itu, kita juga harus meningkatkan kualitas penduduk. Karena Indonesia dengan penduduk banyak ini bisa jadi investasi, bisa jadi musibah,” imbuhnya.
“Kalau kita bisa mastikan seluruh penduduk Indonesia sudah punya pendidikan cukup dan masalah stunting, angka kematian ibu-anak, serta pernikahan dini selesai, itu adalah investasi. Tapi kalau enggak, yang rugi adalah diri sendiri dan negara. Karena negara harus fokus pada sektor sosial dulu baru pada yang lain,” lanjutnya.
Arumi kemudian menyebut, agar semua program dapat terkomunikasikan dengan baik, sosialisasi harus selalu dilakukan. Bahkan menjadi sebuah kegiatan terus-menerus yang tidak bisa berhenti bahkan dari generasi ke generasi lainnya.
“Buku saku ini adalah cita-cita kami. Nantinya, isi dari buku ini adalah informasi terintegrasi bukan hanya untuk kepentingan pemberdayaan perempuan dan anak, tapi juga dari faktor penyebab seperti narkoba. Harapannya,ini bisa melatih kapasitas para kader di lapangan, juga agar mereka bisa monitoring dan evaluasi,” ucapnya. (fir)