LAMONGAN (WartaTransparansi.com) – Terkait penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau peternakan sapi Kelompok Tani Ternak “Barokah Jaya” di Desa Soko, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Minggu (8/5/2022).
Di lokasi ini, Gubernur yang didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani melihat 52 ekor sapi di peternakan milik Haji Supar. Beberapa ternak di antaranya menunjukkan gejala tanda klinis penyakit PMK pada sapi.
Adapun gejala tanda klinis penyakit PMK pada hewan ternak meliputi demam tinggi (39-41 derajat Celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, dan kaki pincang.
Tak hanya itu, hewan ternak yang terkena PMK juga mengalami luka pada kaki dan berujung pada lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis, bahkan tubuhnya menjadi kurus.
Dalam kunjungan untuk kedua kalinya itu, Gubernur Khofifah meninjau satu per satu sapi dalam peternakan tersebut. “Kemarin dan hari ini ada 2 kali suntik. Ada proses pemulihan. Kita berharap 3 hari ini ada proses penyuntikan lagi. Mudah-mudahan membaik semua. Ini harus diproteksi dan mendapat penanganan komprehensif dan pihak pemilik akan melakukan identifikasi dari gejala-gejala yang muncul dan segera melaporkan,” jelas Khofifah.
“Untuk hewan ternak yang sudah terkonfirmasi PMK sudah disiapkan obat-obatan, antara lain Analgesik dan Antibiotik yang disuntikkan. Sebelumnya hari Jumat kemarin kondisi obat sangat tipis, dan kami langsung minta dikirim dari Kementan. Jumat sore pun langsung sampai. Setelah itu serentak langsung didistribusikan dan dapat digunakan oleh masing-masing sentra peternakan yang terkonfirmasi penyakit PMK,” imbuhnya.