Kamis, 25 April 2024
26 C
Surabaya
More
    Jawa TimurBatuWarga Berebut Air Tuah, Kyai Pradah Lodoyo

    Warga Berebut Air Tuah, Kyai Pradah Lodoyo

    BLITAR (WartaTransparansi.com) – Warga masyarakat Kecamatan Sutojayan atau Lodoyo,pada Rabu pagi (4/5/22) tumpah ruah ngalab berkah di alun-alun setempat.

    Ratusan warga memenuhi pendopo penyimpanan pusaka kyai pradah lodoyo, mereka menunggu air bekas siraman (jamas) pusaka kyai pradah lodoyo yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit,awet muda dan lancar ekonomi.

    Prosesi siraman pusaka tersebut dimulai pada Selasa malam(3/5/22) diawali dengan seni karawitan serta sholawatan di pendopo kyai pradah. Kemudian keesokan harinya kirap pusaka dan menanamkan kepala kambing di petilasan mbok rondo dadapan. Setelah melakukan kirap pusaka dan penanaman kepala kambing, para petugas siraman membawa pusaka kyai pradah untuk dilakukan siraman atau menjamas pusaka.

    Pada saat siraman atau penjamasan tersebut, ratusan warga yang sejak pagi menunggu di depan pendopo berebut air bekas siraman tersebut. Hingga petugas keamanan dari TNI-Polri serta panitia dibuat kewalahan oleh banyaknya warga yang berdesakan di depan pagar pendopo.

    Warga Berebut Air Tuah, Kyai Pradah Lodoyo
    warga berebut air bekas siraman pusaka kyai pradah lodoyo.

    “Acara jamasan pusaka kyai pradah ini, merupakan giat rutin yang dilakukan setahun sebanyak dua kali yakni pada saat bulan Maulud dan bulan Syawal. Pada bulan syawal ini ditetapkan pada hari ketiga syawal atau pada hari pasaran jawa (Rabu Kliwon),” ucap Heru Pujiyono Camat Sutojayan.

    Dijelaskan kembali olehnya, sementara banyaknya warga yang berebut air jamasan lantaran dari turun temurun, telah diyakini dapat menyembuhkan penyakit, membawa berkah bagi para pedagang atau banyak keperluan dibidang ekonomi dapat terkabulkan. Namun demikian hajat yang terkabul tersebut, tentunya atas rahmat dari Allah SWT. Sementara keberkahan dari pusaka ini sebagai pelantara atas usaha yang kita lakukan dengan bersungguh-sungguh.

    Selain hal tersebut diatas, giat rutin jamasan pusaka kyai pradah lodoyo ini sebagai giat pelestarian budaya bangsa yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Juga sebagai bentuk ikon wisata Kab.Blitar pada umumnya,”pungkas Heru.

    Sementara itu sebut saja Ningrum (45) salah satu pedagang asal Blitar Kota, mengatakan,” air siraman ini dipercaya dapat membawa penglarisan pada dagangan mas, makanya saya bersama sejumlah pedagang berburu air bekas siraman ini,”ujarnya.

    Hal senada juga dilontarkan oleh Mut’alim (57) warga asal Kecamatan Kanigoro, ia sengaja berburu air siraman pusaka yang berbentuk gong ini, untuk menyembuhkan penyakit stroke yang diderita oleh istrinya 1tahun belakangan.

    “Air bekas siraman ini saya pergunakan untuk usaha pengobatan alternatif sakit stroke pada istri saya, mas,”lontarnya penuh harapan.

    Prosesi siraman pusaka kyai pradah lodoyo ini, mulai awal hingga akhir terpantau aman dan terkendali. Walaupun para petugas sedikit kewalahan saat pembagian air bekas siraman pada warga. (hen)

    Reporter : Henry Sulfianto

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan