SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara akan mempertandingkan 15 cabang olahraga (Cabor) baru. Itulah mengapa KONI Jatim meminta agar cabor tersebut bisa menyumbangkankan emas bagi Kontingen Jerbasuki Mawabeya.
Ke 15 cabor baru itu adalah yakni Arung Jeram, Hapkido, Kurash, Rugby, Trialthon, Woodball, Barongsai, E-sport, Jujitsu, Kabbadi, Kick Boxing, Pentaque, Sambo, Soft Tenis, dan Gateball.
Untuk Triathlon sudah di lombakan di PON Papua 2021 meski sifatya masih eksibisi namun Jatim sudah bisa menyumbangkan medali emas.
Kabid Binpres KONI Jatim Dudi Harjantoro meminta agar 15 cabor itu segera mempersiapkan diri sebaik mungkin dan waktu 2,5 tahun menuju PON XXI harus bisa dimaksimalkan secara baik. Jika tidak, maka jangan harap bsia menuai hasil maksimal.
“Sebanyak 15 cabor baru bisa bener-benar mempersiapkan diri secara baik. Kita terus bergandeng tangan supaya Jatim tetap berprestasi di PON 2024,” kata Dudi dalam Sarasehan Olahraga di Gedung KONI Jatim, Sabtu (23/04/2022).
Dalam Sarasehan Olahraga dengan tema ‘Tantangan KONI Jawa Timur Menyiapkan Cabang Olahraga Baru pada PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara’ ini, perwakilan pengurus dari 15 cabor baru ikut hadir memaparkan rencana, gagasan dan berdisusi.
Dudi meminta, cabor harus mengasah diri kemampuannya setiap hari dengan latihan. “Latihan tidak boleh hanya satu minggu 2 atau 3 kali saja, tidak bisa,” kata Dudi.
Dudi juga menjelaskan, 15 Cabor baru ini akan masuk pembinaan khusus (Binsus) dengan sasaran di Pra PON pada 2023. Kalau tak lakukan persiapan secara baik dan hasil Pra PON jelak, mungkin di PON tidak akan diberangkatkan.
Sementara itu, Ketua Pengprov Pentaque Jatim, Nurhasan mengatakan, waktu menuju PON 2024 di Aceh-Sumut tinggal 2,5 tahun. Masing-masing cabor tidak boleh santai, tapi kerja keras mempersiapkan diri atlet terbaiknya. “Persiapan atlet, pelatih harus siap, tempat latihan ada atau tidak. Jangan leha-leha (santai),” kata Nurhasan.
Selain itu, Pria yang juga Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini, Pentaque siap bekerja keras supaya bisa beriaing dengan provinsi lain dan hasilnya maksimal.
Cabor Pentaque, provinsi yang kuat ada DKI Jakarta, Aceh dan Palembang, Sumatrera Selatan. “Alhamdulillah Jatim di Pra PON Papua dapat 3 emas dan 3 perak. Semua harus usaha dan kerja keras. Ada 11 nomor yang rencananya dipertandingkan. Insya Allah di PONAceh dan Sumut kami siap. Unesa punya 36 lapangan Pentaque,” terang Nurhasan.
Perwakilan cabor Gateball, H Sutrisna mengaku, Jatim merupakan yang terdepan dalam pembinaan Gateball. Olahraga asal Jepang ini masih dkuasi Bali karena menajdi propinsi pertama yang mengenal cabor ini di Indoensia.
“Persaingan Bali dan Sulsel, Jatim masih terdepan di Pulau Jawa. Kami terus melakukan seleksi atlet di semua kabupaten dan kota di Jatim,” tambah Sutrisna.
Sementara itu Kepala Dispora Jatim Pulung Chausar berharap 15 Cabor itu bisa menyumbangkan medali emas bagi Jatim di PON mendatang. “Saya harapkan (15 cabor baru) bisa memberi kontribusi prestasi yang baik bagi Jatim di PON 2024 nanti.
Masing-masing cabor pasti sudah punya program dan terget sasaran yang hendak dicapai. Insya Allah akan perkuat capaian prestasi Jatim pada PON 2024 di Aceh dan Sumut. 15 Cabor baru bisa mempersiapkan diri secara baik,” ucap Pulung dalam Sarasehan Olahraga dengan tema “Tantangan KONI Jawa Timur Menyiapkan Cabang Olahraga Baru pada PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara,” katanya. (ghu)