Introspeksi Sepuluh Hari Pertama

Mutiara Ramadan ini diasuh Univ. Darul Ulum Jombang (5)

Introspeksi Sepuluh Hari Pertama
A. Syafi’ AS

Oleh : A. Syafi’ AS 

Dosen Fakultas Agama Islam
Universitas Darul ‘Ulum Jombang

Fase 10 hari pertama bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah ini sedang kita lampaui. Ada perubahan apa yang sudah kita rasakan? Peningkatan dari segi ibadah tentu jadi salah satu hal yang sangat kita dambakan. Apalagi, dalam bulan yang penuh Rahmat ini ada banyak amalan yang bisa kita lakukan. Bahkan imbalan pahala yang dijanjikan oleh Allah pun juga akan dilipatgandakan. Sehingga dalam 10 hari pertama bulan Ramadhan ini tentu ada keistimewaan yang bisa kita dapatkan.

Oleh karena itu keistimewaan 10 hari pertama pada bulan Ramadhan ini tentu menjadi peluang besar bagi kita untuk meraih pahala. Apabila kita dengan sungguh-sungguh dalam menjalankannya, insya Allah keimanan kita sebagai seorang muslim pun juga bisa semakin meningkat.

Selain kita dapat memahami keutamaan ini, maka kita pun tidak boleh lupa juga tentang amalan-amalan ibadah pada 10 hari pertama bulan Ramadhan. Nah, berdasarkan berbagai sumber yang telah penulis kumpulkan, bahwa diantara beberapa keistimewaan pada 10 hari pertama bulan Ramadhan, adalah sebagai berikut :

Bulan yang penuh Rahmat
Pada 10 hari pertama Ramadhan, Allah SWT membuka pintu rahmat-Nya untuk setiap hamba yang melaksanakan ibadah yang mulia. Hal ini sebagaimana pernah disabdakan Rasulullah SAW dalam hadist sebagai berikut.
عَنْ أبي هريرة رَضِى الله عَنْهُ : أَولُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ. (رواه ابن أبي الدنيا والخطيب وابن عساكر).
Dari Abu Hurariah ra., Ramadhan itu adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat. Di pertengahannya penuh dengan ampunan. Dan, di ujungnya pembebasan dari api neraka.” (HR Ibnu Abi Dunya dan Ibnu ‘Asakir)
Hadits di atas memang populer dan kerap disampaikan para penceramah.

Terkait hadits pembagian Bulan Ramadhan dalam tiga fase di atas, menurut imam Suyuthi, status haditsnya hanya dhaif.

Sedangkan menurut pendapat Ibnu Hibban Hadits tersebut tidak bisa dijadikan pegangan hukum kecuali ada jalur riwayat lain.

Namun menilik dari hadist diatas tidak berimbas pada hukum dan hanya berkaitan dengan afdhalul a’mal (keutamaan amal) maka sah-sah saja menggunakannya. Hadits lemah atau dhaif tidak masalah dijadikan sebagai motivasi amaliyah di Bulan Ramadhan, namun tidak bisa dijadikan pedoman hukum.
Bulan Dibukanya Pintu-pintu Syurga dan Ditutupnya Pintu-pintu Neraka
Terhitung sejak datangnya bulan suci Ramadhan termasuk pada 10 hari pertama Allah SWT membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka serta membelenggu semua syetan-syetan. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ (رواه البخارى والمسلم)
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jika telah datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bulan Yang Memberikan keberkahan dan keberuntungan.
Bulan Ramadhan disebut sebagai bulan penuh keberkahan. Hal ini bisa dirasakan juga dari keberuntungan yang kita peroleh di 10 hari pertama bulan Ramadhan. Allah SWT selalu memberikan keberkahan dan keberuntungan bagi hamba-Nya yang menjalankan puasa dan ibadah-ibadah lainnya selama 10 hari pertama bulan Ramadhan.

Keberuntungan akan didapat oleh orang yang menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan. Ia akan selalu dalam lindungan Allah selama bulan Ramadhan serta selalu berada dalam petunjuk-Nya.

Memperhatikan beberapa keistimewaan pada 10 hari pertama bulan Ramadhan di atas, maka kita perlu berintrospeksi diri, sudah seberapa banyak amal ibadah yang sudah kita perbuat pada 10 hari bulan Ramadhan ini.

Agar kita tidak kehilangan begitu saja momen yang agung dan penuh keberkahan dari Allah SWT. dan tidak sampai kita menjadikan 10 hari pertama Ramadhan ini hanya sebagai momen atur waktu buka bersama dan makan sahur belaka.

Biasanya, 10 hari pertama menjadi momen yang cukup ringan untuk berpuasa, bila dibandingkan dengan sepuluh hari kedua atau sepuluh hari ketiga. Karena, umat muslim masih dalam semangat tinggi menyambut datangnya bulan Ramadan. Namun, 10 hari pertama bulan Ramadan juga kerap menimbulkan dilema, karena ada perasaan takut ketika sudah “kalah” atau batal puasanya. Makanya, sebagian besar umat Muslim meninggalkan banyak kegiatan agar tenaganya kuat sampai waktu berbuka datang. Lalu ketika malam hari, umat Muslim juga biasanya masih beradaptasi dengan waktu istirahat. Ketika harus menyiapkan sahur, tentu saja ada waktu tidur yang harus diadaptasi, baik itu dengan tidur lebih awal atau pada siang hari.

Apa saja amalan ibadah 10 hari pertama Ramadhan ini?
Sudah seberapa banyak amalan ibadah yang kita lakukan?

Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut, baiklan kita simak dan kita renungkan beberapa amalan ibadah pada 10 hari pertama bulan Ramadhan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim sebagai berikut :

Rajin Membaca Al-Qur’an.
Seperti yang kita ketahui, Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan, sebagai ilmu dan pengetahuan, serta sebagai penunjuk jalan kehidupan. Nah, di bulan ini pahala membaca Al-Qur’an akan dilipatgandakan. Membaca Alquran juga bisa mendatangkan ketenangan hati dan rahmat Allah SWT.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ (البقرة : ۲).
“Itulah Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah 2: 2).