KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Guna memberikan pengetahuan tentang pembuatan film yang baik dan sesuai kaidah. Koentji Cinema mengelar kegiatan pelatihan Workshop dasar-dasar pembuatan film, Selasa (29/3/2022).
Kegiatan yang berlangsung di SK Coffee Lab. Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa No.39b, Kelurahan Banjaran, Kecamatan. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur. Dihadiri oleh sejumlah puluhan peserta dari berbagai latar belakang, yang tampak antusias selama acara berlangsung.
Bertindak sebagai pemateri kegiatan Bachtiar Widi Utama SSn selaku Sutradara Film pendek berjudul Ayah Satu Hari. Dengan mengusung tema Dasar- dasar Film.
Ketua Penyelenggara Roma Duwi Juliandi menjelaskan, pihaknya mengadakan kegiatan pelatihan dasar dasar film bekerjasama dengan Kediri TV bertujuan untuk merespon perkembangan sineas film di Kediri raya yang dia rasa berkembang sangat pesat.
Dengan menghadirkan pemateri yang ahli di bidangnya yakni saudara Bachtiar Widi Utama SSn selaku sutradara film pendek sekaligus lulusan dari Instite Kesenian Jakarta (IKJ) diikuti oleh sejumlah peserta mulai dari kalangan Mahasiswa, dan Siswa di Kota Kediri yang berminat dalam pembuatan film.
” Materi yang disampaikan kepada peserta mulai dari penyutradaraan, skenario, akting, dan proses produksi film,” ujarnya.
Founder Koentji Cinema tersebut juga berharap, dengan terselenggaranya kegiatan pelatihan kali ini, sejumlah peserta yang hadir maupun masyarakat yang berkecimpung di industri perfilman dapat menyuguhkan materi yang berkualitas dan berdaya saing dengan karya seni film dari daerah lainya.
” Dengan kegiatan dasar-dasar film ini, nantinya akan meningkatkan kualitas dari proses pembuatan film yang ada baik di Kota, Kabupaten Kediri dan sekitarnya,” harapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pemateri kegiatan, Bachtiar Widi Utama menyampaikan, materi yang disampaikan berkenan dasar-dasar pembuatan film mulai dari pembuatan skenario, kemudian produksi, dan penyutradaraan dilanjutkan dengan pelatihan secara langsung kepada peserta ketika proses shooting film.
Upaya inilah, yang dia harapkan kepada para peserta guna memicu dan sekaligus motifasi untuk terus berkarya dengan menerapkan kaidah pengetahuan pembuatan film yang baik dan benar.
” Saya rasa, animo peserta sangat antusias, karena banyak juga yang telah menunggu kegiatan pelatihan tentang film, apalagi pesertanya tadi didominasi oleh siswa sekolah kejuruan dibidang media, perwakilan mahasiswa yang menekuni dunia teater yang ingin tahu lebih jauh proses pembuatan film,”paparnya.
Pria yang akrab disapa Billy Bachtiar menambahkan, perihal proses produksi film, khususnya bagi sosok peran artis ada hal yang wajib diperhatikan dan dilakukan ketika menjalankan pendalaman karakter atau memerankan tokoh agar terlihat maksimal dan bisa menampilkan kesan kepada masyarakat.
” Jadi seorang aktor atau aktris harus benar-benar membaca dan memahami isi skenario, lebih jauh dia harus tahu pesan atau motifasi karakter yang diperankan. Kemudian dia (aktor atau aktris.red) harus memahami isi dialog dalam skenario bahkan melakukan improvisasi (penyesuaian atau adaptasi.red) agar nilai dialog lebih berbobot dari skenario tanpa mengurangi pesan dari naskah skenario tersebut,” urainya.
Dengan terselenggaranya kegiatan pelatihan dasar dasar film kali ini, dirinya berharap kepada peserta agar ilmu atau materi yang disampaikan dapat bermanfaat dan menambah wawasan khasanah dunia perfilman di Indonesia.
” Jadi harapan saya bagi kepada peserta yang belum tahu menjadi tahu, yang sudah tahu bisa semakin tahu, dan yang terpenting adalah memicu semangat untuk memulai memproduksi baik film pendek maupun film panjang hingga pada akhirnya Kota Kediri memiliki industri perfilman sendiri,”ungkapnya.
Terpisah, Peserta dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) Teater Adab UNP Kediri, Dhea Keniza Putri mengutarakan, perasaan senang dan menambah pengetahuan wawasanya dalam pembuatan film, yang ia rasa materi tersebut selama ini belum pernah didapatkan baik di perkuliahan maupun kegiatan ekstrakulikuler.
Bahkan menurutnya, baru pertama kali mengikuti kegiatan pelatihan film dan dirinya rasa cukup menarik dan sangat bermanfaat.
” Saya kan pemain teater, bisa dikatakan sedikit banyak ada perbedaan antara film dan teater, sehingga tadi setelah ikut memperagakan adegan shooting jadi lebih tahu perbedaanya,” imbuhnya.
Disinggung bila ada tawaran kesempatan tawaran tampil dalam sebuah film, mahasiswa yang akrab disapa Dhea tidak akan menolak kesempatan tersebut.
” Ya mungkin tidak menolak, karena saya sendiri tertarik dan tentunya seru bila bisa bermain di sebuah film,” pungkasnya. (Abi)