MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Kota Mojokerto- Sebanyak 80 warga Kota Mojokerto khususnya kelompok pemuda mengikuti pelatihan kilat program desain dan teknik mengelas. Upaya ini dimaksudkan agar generasi muda yang belum mendapat pekerjaan mahir mendesain barang dan canggih melakukan teknik pengelasan shingga mampu menciptakan produk yang digemari konsumen dengan kualitas tinggi.
“Total peserta yang kami latih ada 80 orang semuanya laki- laki, kita bagi menjadi dua gelombang masing- masing 40 orang selama tiga hari. Ini hari kedua mereka dilatih dan sudah bisa membuat dua jenis produk,”jelas Ani Wijaya Kepala DiskopUKMperindag, lokasi pelatihan, Rest Area Gunung Gedangan, Sabtu (19/3/2022) sore.
Dijelaskan, peserta yang sebagian besar kaun muda ini, baru dapat keterampilan untuk mendesain menciptakan barang serta teknik mengelas dari tenaga ahli, mereka sudah mampu menciptakan 2 produk dalam bentuk rak barang dan rak tanaman susun.
Menurut Kepala DiskopUKMperindag, Kota Mojokerto, pihaknya sengaja mengnggabungkan program desain grafis dengan teknik mengelas agar peserta selain mampu menciptakan desai produk baru yang lagi ngetren di pasaran, sekaligus peserta dibekali teknik mengelas dengan kualitas tinggi. Dengan demikian mereka mampu menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas dan menarik di pasaran.
“Setelah para perserta menguasa desain grafis dan teknik mengelas, pada akhir program pelatihan, masih ditambah dengan keterampilan manajemen menghitung harga pokok penjualan. Dengan langkah ini, peserta benar-benar siap menciptakan lapangan kerja sendiri, dengan produknya sendiri serta mampu mengelola dengan tepat,” harap Ani Wijaya Kepala DiskopUKMperindag
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat meninjau pelatihan yang bertempat di Rest Area Gunung Gedangan tersebut menjelaskan, untuk mengurangi angka pengangguran khsusnya kalangan pemuda yang baru lulus SMA atau sederajat serta lulusan sarjana yang masih belum bekerja, perlu dibekali pelatihan khusus seperti program ini. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan jika sudahberkmbang dan berhasil bisa merekrut tenaga kerja baru.
Masih kata Ning Ita, disisi lain, saat ini Menteri Dalam Negeri dan LKPP telah menyepakati belanja APBD 40 persen untuk produk UMKM. Kebijakan belanja APBD 40 persen untuk produk UMKM memberikan angin segar bagi pelaku UMKM ditengah lesunya sektor ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Tentu ini akan membawa dampak positif bagi kebangkitan UMKM, termasuk pengelasan ini, kebutuhan Pemerintah terkait rak – rak ini kan bisa dicukupi semua dari pelaku UMKM,” jelas Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Ditambahkan Ning Ita jika kebutuhan Pemerintah Daerah ini bisa dipenuhi oleh pengrajin- pengrajin asli Kota Mojokerto maka ekonomi masyarakat di Kota Mojokerto. (GIA)