SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Eri Cahyadi ingin menghilangkan sekat perbedaan antar kader yang membantu Pemkot Surabaya. Alasannya, banyak kader yang berkecimpung di masing-masing bidang, justru menimbulkan persaingan yang luar biasa.
Hal tersebut disampaikan Eri di sela memberikan pengarahan melalui virtual kepada seluruh karyawan dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkot Surabaya, Senin (21/2/2022).
“Saya nyuwun tulung (minta tolong) semua kader yang ada di Surabaya, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), lurah dan camat, hari ini tidak ada lagi kader yang beda-beda di Surabaya, karena menimbulkan rasa persaingan yang sangat luar biasa,” katanya.
Selama ini, sebut Eri, kader di Surabaya bertugas membantu pemkot dan terbagi dalam berbagai bidang. Mulai dari Kader Bumantik, Kader Posyandu, hingga Kader Lingkungan. Bahkan, di antara mereka ada yang masih aktif dan tidak.
“Inilah tugasnya Kepala DLH dan Kepala Dinkes, pilih mana yang aktif itu jadikan kader. Karena saya minta mulai Maret, setiap RT minimal ada 2 kader,” tegasnya.
Untuk itu, ke depan Eri akan menyatukan kader dari berbagai bidang itu menjadi satu kesatuan. Sehingga, mereka nanti yang akan membantu pemkot menyelesaikan berbagai permasalahan di Kota Surabaya. Tak terkecuali, permasalahan lingkungan, bayi stunting, hingga kemiskinan.
“Mereka akan mengurusi lingkungan atau orang miskin, bisa memasukkan data bayi stunting. Sehingga namanya bukan lagi kader (lingkungan / kesehatan), tapi Kader Suroboyo,” jelasnya.
Hanya, ia juga mengingatkan kepada lurah dan camat agar tidak membebankan tugas dan tanggung jawab kepada para kader. Sebab, beban dan tanggung jawab itu tetap berada pada ASN.
“Yang perlu diingat oleh rekan-rekan kecamatan dan kelurahan, jangan itu kemudian tugasnya dibebankan ke kader. Bebannya tetap ada pada ASN, tetapi kita dibantu dengan kader-kader,” pesannya.
Tak hanya menghapuskan sekat perbedaan antar kader di Kota Pahlawan. Eri juga ingin menghapuskan stigma perbedaan pada seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya.
“Karena tidak ada dinas yang paling hebat, semuanya sama. Karena itu, sekat antar bidang juga saya hilangkan. Nah, sekarang sekat antar kader saya hilangkan,” tandasnya. **