Ketua Umum Muslimat Ajak Kader NU Percepat  Transformasi Digital Untuk Dakwah dan Pemberdayaan  Ekonomi

Ketua Umum Muslimat Ajak Kader NU Percepat  Transformasi Digital Untuk Dakwah dan Pemberdayaan  Ekonomi

LAMPUNG (WartaTransparansi.com) MUKTAMAR ke 34 Nahdlatul Ulama baru saja dibuka Presiden RI Joko Widodo. Banyak misi yang diemban pada hajat tersebut.

Selain memilih Rais Aam dan  Ketua Tanfidziyah , Muktamar di Provinsi Lampung ini menentukan langkah NU dalam menghadapi tantangan masa depan  termasuk menyongsong satu abad NU pada tahun 2026 yang akan datang. 

Tantangan itu beragam, antara lain kekuatan persaudaraan,  persatuan dan kesatuan serta transformasi digital yang sudah menjadi bagian dari tuntutan kehidupan. Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua umum PP Muslimat Khofifah Indar Parawansa  mengatakan persatuan dan kesatuan menjadi point penting pada lingkup keummatan yang selanjutnya menjadi pondasi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.

Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam)   harus diwujudkan. Ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan)  dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia)  juga harus dikembangkan. 

‘’NU harus tetap menjadi perekat persaudaraan intern dan  antar umat Islam, persaudaraan kebangsaan, dan persaudaraan antar sesama manusia  bahkan tidak kalah pentingnya  yaitu mewujudkan ukhuwah nahdhiyah atau  persaudaraan intern warga NU,’’ katanya.

NU harus tetap menjadi  motor  penguatan persatuan dan kesatuan di Indonesia. Sebab, persatuan dan kesatuan  merupakan modal utama yang mengiringi pembangunan bangsa dan negara. 

Perempuan yang juga ketua umum PP Muslimat NU itu menjelaskan Indonesia memiliki kelebihan dibanding negara lain. Lebih dari 700 suku yang bisa hidup selaras dan berdampingan. Model kehidupan yang harus dipertahankan.

‘’NU harus menjadi bagian dalam mempertahankan role model  dalam membangun soliditas dan solidaritas diantara keberagaman yang sudah ada,’’ ucapnya.