Pemerintah Pusat melalui Menteri KLHK telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Penggunaan Kawasan Hutan (PKH) yang berisi persetujuan penggunana lahan milik Perhutani seluas 90,98 ha sesuai SK Nomor 1256/MENLHK/ SETJEN/ PLA:/12/2021.
Lebih lanjut, Wapres RI juga memastikan seluruh perbaikan insfrastruktur dan fasilitas umum tertangani dengan baik.
“Melalui kementerian PUPR kami akan pastikan perbaikan insfrastruktur dan fasilitas umum bisa dilakukan percepatan. Juga dengan pendirian Huntara. Karena saat ini lahannya sudah siap,” kata Ma’ruf Amin
“Insya Allah tempat tinggal akan dibangun, jalan juga akan dibangun. Kami harap warga tetap sabar dan menunggu. Jangan khawatir, kami akan menyelesaikan persoalan ini,” yakinnya
Wapres RI juga mengapresiasi penyiapan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) guna relokasi masyarakat terdampak APG Semeru yang telah diinisiasi oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
“Saya apresiasi ide dari Pak Bupati yang akan mewujudkan konsep Desa Terpadu dalam Relokasi hunian warga terdampak. Kami mohon koordinasi tetap lancar agar kita semua terintegrasi,” ucapnya.
Sementara itu, hingga Kamis (16/12) tercatat 48 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB lalu. Selain itu tercatat pula 18 orang mengalami Luka Berat dan 17 orang lainnya Luka Ringan.
Erupsi sore itu mengeluarkan awan panas di wilayah Lumajang dan sekitarnya itu mengakibatkan kerusakan baik parah maupun ringan di 21 Kecamatan di Lumajang. Tercatat 10.565 orang warga mengungsi akibat muntahan lahar dingin dari kawah gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Ribuan pengungsi tersebar di 151 titik pengungsian yang tersebar baik di Kab. Lumajang maupun Kab. Malang. 19 titik diantaranya terpusat, sedangkan 132 lainnya tersebar secara mandiri oleh masyarakat.
Dua Lokasi Relokasi
Terkait kesiapan lahan relokasi, pemerintah pusat bersama lembaga terkait telah menyiapkan lahan dengan total luasan 90,98 Ha yang terbagi di dua wilayah yaitu Desa Sumberwujur, Kec. Candipuro dan di Desa Oro Oro Ombo Kec. Pronojiwo .
Penentuan dua lokasi tersebut sepenuhnya berdasarkan Hasil Rapat antara Pemkab Lumajang dengan Badan Geologi ESDM pada Rabu (15/12) lalu. Dinyatakan bahwa kondisi geografis kedua lokasi masuk zona aman, karena rendah terhadap potensi gempa.
Atas persetujuan tersebut, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan konsep Huntara dan Huntap yang nyaman dan memberikan ruang untuk melakukan aktivitas ekonomi.
“Insyaallah lokasi huntara yang akan dibangun nantinya juga akan jadi lokasi hunian tetap (huntap) yang sedang kami siapkan juga,” kata Bupati Thoriqul.
Tak hanya itu, dirinya juga memastikan dalam upaya relokasi tersebut tetap memberikan ruang aktivitas ekonomi warga. Salah satunya dengan menyiapkan lahan komersil.
“Itu bisa dimanfaatkan menjadi kandang terpadu. Kami berharap ini bisa dimanfaatkan menjadi kandang sapi perah, seperti di kawasan Senduro,” katanya
Hingga saat ini, Thoriqul juga menyampaikan bahwa dirinya perlu mendengar lebih jauh kemauan warga terdampak. Karena, menurutnya apa yang dipersiapkan harus sesuai dengan harapan masyarakat.
“Jadi kalau ada yang minta dijadikan tetap satu RT/RW dengan tempat tinggal yang lama kami akan usahakan bisa,” pungkasnya. (sr/min)





