“Terutama elektronik dan digitalisasi sistem. Ini yang jadi primadona di kalangan anak muda karena dengan modal sedikit berupa internet dan smartphone, seseorang bisa sangat produktif dan menggaet target pasar juga komunitas yang loyal,” terangnya.
Pergeseran ini, telah diidentifikasi dan difasilitasi Pemerintah Provinsi Jatim. Yakni melalui program Millenial Job Center (MJC) di 5 Bakorwil yang telah mewadahi 2.648 talent pada 2020.
“Setelah itu ada juga Dream Team Science Techno Park yang mewadahi pembentukan start-up potensial. Di dalamnya nanti ada pembinaan riset produk komoditas unggulan, fasilitas pemantapan produk, teknis, komersial, dan pembiayaan sehingga anak muda bisa siap dan memiliki cukup knowledge,” tuturnya.
Sementara berdasarkan data BPS Prov. Jatim, ada kenaikan 7,05 % dari triwulan pertama ke triwulan kedua 2021 pada PDRB ADHK dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur. Dimana, PDRB Jawa Timur mencatat 59,78 % pada konsumsi rumah tangga, 17,42 % impor luar negeri, 5,44 % konsumsi pemerintah, 25,98 % PMTB/Investasi, serta 14,72 % impor luar negeri.
Potensi ekonomi Jatim terletak pada sektor industri pengolahan, pertanian dan ketersediaan infrastruktur. Sebab Jatim terletak pada jantung penghubung antara barat dan timur Indonesia. (guh/min)