Kepala Markas PMI Drs. Moh. Istiharuddin mengatakan puncak penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tulungagung sebenarnya sudah terlewati yakni terjadi pada bulan Juli lalu. Dan saat ini sudah turun cukup signifikan. Kalau di prosentase penurunannya mencapai 50 persen. Pada bulan Juli pelayanan ambulance PMI rata rata 10 jenazah dalam sehari. Tapi sekarang turun antara 3 sampai 5 jenazah saja. Sedangkan layanan PMI tanpa di pungut biaya.
Istiharuddin menyatakan, PMI Tulungagung berkomitmen membantu Pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 sesuai dengan perannya dan melaksanakan tugas sesuai amanat undang undang. Covid-19 adalah bencana, makan PMI harus hadir disitu.
Selain melakukan spraying dan pengantaran jenazah secara gratis, juga membantu pemulasaraan jenazah sampai pemakaman jenazah Covid-19. PMI memiliki 2 tim Relawan terlatih yang siap terjun sewaktu waktu.
“Kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai cara pemulasaraan dan pemakaman jenazah yang langsung praktek lapangan mulai mengambil jenazah dari rumah sakit sampai pemakaman. Kami menggandeng RS Iskak milik Pemkab Tulungagung,” tutur pak Udin. Semua petugas dan relawan menggunkan APD (Alat Pelindung Diri) level 4. Setiap saat relawan juga di tes kesehatannya. Tambahnya lagi
Edukasi pemulasaraan jenazah dilakukan kerjasama dengan Kecamatan. Dimana pesertanya utusan perwakilan dari desa desa. Hasilnya cukup dirasakan. Setiap ada warga yang meninggal karena Covid sudah bisa dilakukan relawan desa mulai jenazah datang, memandikan, menshalati sampai pemakamannya. (*)