Sejarah Hari Pers Nasional telah mencatat bahwa peran Ketua Persatuan Wartawan Indonesia, H Harmoko, juga selanjutnya menjabat sebagai Menteri Penerangan RI, punya andil besar dalam melahirkan tonggak sejarah kebersamaan nasional kalangan pers.
Sebagaimana rilis dari PWI Pusat bahwa almarhum Harmoko pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan pada masa Orde Baru selama 14 tahun. Almarhum Harmoko juga pernah menduduki kursi Ketua Umum Golkar. Selanjutnya, juga menjabat Ketua MPR/DPR di penghujung era Soeharto.
Almarhum Harmoko yang mempunyai nama lengkap Harun Muhammad Kohar lahir di Desa Patianrowo, Kertosono, Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur pada tanggal 7 Februari 1939.
Selain berkiprah di berbagai organisasi kemasyarakatan dan politik, almarhum juga aktif di organisasi termasuk kewartawanan.
Almarhum Harmoko menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jakarta pada 1970-1972). Kemudian Ketua Umum Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Pusat, selama dua periode, 1973-1978 dan 1978-1983.
Di samping itu, menjadi Pengurus Serikat Grafika Pers ( 1973-1983), Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Penerbit Surat Kabar (SPS) (1979-1984), Wakil Ketua Konfederasi Wartawan ASEAN (1980-1983), Ketua Muktamar Mass Media Islam Internasional Pertama (1981), Ketua Asian Agricultural Journalists and Writers Association (AAJWA) (1982), Ketua IGC (Inter Govermental Council).
Almarhum Harmoko juga pernah menjabat sebagai Anggota Badan Sensor Film (1975-1978), Anggota Dewan Pers (1975-1982), Anggota MPR/DPR-RI (1977-1982), Anggota MPR-RI (1983-1997).
Jabatan Menteri Penerangan RI ialah pada kabinet pembangunan IV (1983-1988), Kabinet Pembangunan V (1988-1993), Kabinet Pembangunan VI (1993-1997), Menteri Negara Urusan Khusus Kabinet Pembangunan VI (Juni 1997- September 1997). Terakhir, Ketua DPR/MPR RI (Oktober 1997-1999).
Almarhum Harmoko memperoleh banyak penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya Bintang Republik Indonesia Utama, Bintang Mahaputra Adhi Pradana, dan Darjah Yang Mulia Panglima Setia Mahkota (Malaysia) sehingga berhak menyandang gelar Tan Sri.
Cikal Bakal HPN
Sekedar mengingatkan bahwa cikal bakal HPN adalah melanjutkan salah satu butir keputusan Kongres ke-28 Persatuan Wartawan (PWI) di Kota Padang, Sumatera Barat, pada 1978. Keputusan itu sebagai semacam kesepakatan masyarakat pers untuk menetapkan satu hari bersejarah untuk memperingati peran dan keberadaan pers secara nasional.