SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Pemerintah Kota Surabaya menggelar kegiatan Pelatihan Tracing di Lingkungan Perkantoran. Kegiatan diikuti sekitar 900 kantor dan dipimpin langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dari rumah dinasnya, Wali Kota menyampaikan kondisi yang tengah terjadi di Surabaya saat ini. Mulai dari jumlah pasien baru setiap hari, penuhnya kapasitas Bed Occupancy Ratio (BOR) di beberapa rumah sakit, hingga meningkatnya angka kematian. Menurutnya, tracing tersebut menjadi penting dilakukan untuk memutus laju penyebaran, terutama di lingkungan perkantoran.
“Bapak ibu sekalian, mau tidak mau 3T (testing, tracing dan treatment) ini harus dilakukan. Jika ada teman kerja di sekeliling anda yang terpapar, maka wajib dilacak untuk mengetahui siapa saja kontak erat pasien,” katanya di sela pengarahan virtual, Senin (5/7/2021).
Eri meminta, bagi seluruh perkantoran wajib memilik anggota tim tracing. Nantinya, tim tracer itulah yang akan bertugas mencari kontak eratnya, apabila salah seorang pegawai terkonfirmasi. Setelah ditemukan kontak erat, maka petugas tracer perkantoran yang wajib melaporkan melalui aplikasi dan menghubungi kelurahan maupun puskesmas setempat.
“Kemudian kita lakukan tes swab kepada mereka yang kontak erat. Saya minta tolong untuk setiap kantor diberikan satu tim tracer dari pegawainya panjenengan. Karena kami tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Kami butuh panjenengan semuanya,” jelasnya.
Bahkan, Eri sudah menyiapkan aplikasi khusus bernama Dashboard Tracing Mandiri. Tujuannya untuk menginput hasil tracing pasien dengan cara mengakses melalui lawancovid-19.surabaya.go.id.
“Di situ semua panduannya lengkap. Apabila ditemukan perkantoran yang tidak melakukan tracing, maka diharapkan dapat menghubungi nomor 0821-4069-6256,” ungkapnya.
Ia mengajak untuk seluruh pelaku usaha sama-sama bergandengan tangan menyelesaikan wabah dunia itu. Ia meyakini ketika pandemi Covid-19 dilewati dengan gotong-royong maka, Kota Pahlawan akan segera pulih seperti sedia kala.
“Ini pilihan yang sulit, bukan berarti kami tidak sayang usaha panjenengan semua, Tapi ini harus saya lakukan karena nyawa panjenengan jauh lebih penting. Ikhtiar bersama untuk menyelamatkan orang yang kita cintai,” paparnya.
Eri berharap, seluruh perusahaan sebisa mungkin melakukan Work From Home (WFH), selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Bagi dia, dengan adanya PPKM Darurat ini, diharapkan dapat menekan penyebaran virus corona sehingga angka kenaikan kasus menurun.
“Lalu Surabaya lebih landai, masyarakat sehat dan pergerakan ekonomi pelan-pelan berjalan membaik. Itu yang kita harapkan semuanya,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Eri kembali mengajak warga Surabaya untuk mengambil bagian menjadi relawan. Tujuannya untuk membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi. Mulai dari sosialisasi prokes hingga percepatan vaksinasi. Hingga kini, relawan ‘Surabaya Memanggil’ itu, sudah terkumpul 2 ribu orang. Terdiri dari perwakilan anak muda, relawan, pengusaha hingga relawan medis. Dengan begitu, target 50 ribu orang per hari untuk divaksin dapat tercapai.
Ia berharap dari semua yang dilakukannya bersama seluruh elemen masyarakat, menjadi bentuk ikhtiar mengatasi wabah Covid-19.
“Setelah semua ikhtiar kita lakukan mohon doa panjenengan semua, semoga semua pandemi segera berakhir,” harapnya. ***