SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forkopimda Surabaya keliling Kota Pahlawan untuk meninjau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Sabtu (3/7/2021) malam. Mereka keliling Surabaya hingga larut malam.
Awalnya, rombongan ibu berangkat bersama-sama dari Balai Kota Surabaya- Gentengkali – Tunjungan – Embong Malang – Kedungdoro – Pasar Kembang – Banyuurip – Sukomanunggal – Darmo Indah- Ngesong – HR Muhammad – Yonosoewoyo- Wiyung – Gunungsari – Karah – Jambangan- Gayungsari – A. Yani – Darmo- Basuki Rahmat- Embong Malang- Bubutan- Tugu Pahlwan- Kemayoran – Perak Barat- putar balik – lalu menuju Perak – veteran- Pahlawan- Gemblongan- Gentengkali- lalu balik lagi ke Balai Kota Surabaya.
Saat keliling itu, Wali Kota Eri menemukan beberapa warung yang masih dibuka di atas pukul 20.00 WIB. Akhirnya, ia pun berhenti dan langsung meminta warung-warung itu untuk tutup. Bahkan, ada sebuah warung yang buka dan ternyata pengunjungnya minum miras. Seketika pengunjung itu langsung diminta KTP dan langsung dibawa. Beberapa warung yang diketahui masih buka, pada saat itu langsung diminta tutup, dan para pengunjungnya yang melanggar protokol kesehatan langsung diminta KTP dan di bawa untuk ikut tour of duty ke makam.
Seusai keliling Surabaya, Eri mengatakan memang ada beberapa warung kopi dan warung makanan yang masih buka di atas pukul 20.00 WIB, akhirnya mereka pun dilakukan pembinaan, yaitu dengan diambil KTP-nya lalu dibawa menggunakan bus.
“Mereka kita ajak tour of duty. Kemana? Ke Makam Keputih. Bisa dilihat nanti bahwa sampai 24 jam saudara-saudara kita masih melakukan pemakaman jenazah, dipikir bohong mungkin. Biar dilihat sendiri, ini lho dampaknya kalau tidak menjaga kesehatan, kalau melebihi jam malam. Ini lho perjuangannya petugas yang menggali kubur, ini lho perjuangan nakes,” tegasnya.
Menurut Eri, ini penting untuk membuat sadar mereka. Ia juga berharap mereka sadar dari hatinya bahwa saat ini Surabaya kondisinya mengkhawatirkan, jangan malah abai terhadap prokes. “Jadi, kita sentuh hatinya supaya mereka sadar, sehingga bersama-sama menjaga prokes,” ujarnya.