SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Dinas Pendidikan Jatim kekeuh Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi SMA/SMK akan dimulai pada awal Juli 2021. Diknas menyatakan infrastruktur telah disiapkan.
Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Jatim Kodrat
Sunyoto mengkawatirkan PTM akan mempercepat proses penyebaran Covid-19. Apalagi di Jatim ditemukan banyak varian baru seperti B16172 asal India.
Merujuk dari Ketua Tim Kuratif Satgas Covid-19 Pemprov Jatim dr. Jony Wahyuhadi, temuan baru dari hasil genome sequencing ITD Unair menghasilkan 11 sampel yang dites terkonfirmasi varian delta. Semula ada 8,lalu bertambah 11 totalnya menjadi 19 kasus varian Delta.
Menurut Kodrat Sunyoto, untuk mencegak penularan Covid-19, harus dilakukan pencegahan cepat dengan memperketat prokes dan PPKM. Nah kalau PTM dipaksakan, akan sangat berbahaya. “Kami berharap Diknas Jatim betul betul mempertimbangkan bahaya Covid. Jangan sampai maksutnya ingin menambah imun karena siswa bisa bertemu dengan teman temannya, tapi dampaknya malah tidak baik, tandas anggota Komisi E DPRD Jatim.
Diakuinya bahwa PTM memang sudah direncanakan pemerintah pada Juli 2021 mendatang. Namun melihat kondisi akhir akhir ini, kasus Covid menggeliat lagi, sebaiknya dipertimbangkan lagi.
“Saat ini bergantung pada kondisi daerah masing-masing. Jika daerahnya sebelumnya sudah siap, namun tiba-tiba berubah menjadi zona merah. Ya harus menunda dulu. Karena untuk berlangsungnya pembelajaran tatap muka harus memenuhi kriteria yang ditentukan,” ujar Kodrat.