BANGKALAN (WartaTransparansi.com) Berdasarkan hasil sequencing sample oleh Institute of Tropical Disease (ITD) dari Universitas Airlangga Surabaya, Gubernur Khofifah menginformasikan ada 3 orang pria terkonfirmasi positif Covid-19, dengan mutasi virus yang berasal dari India. Adapun varian baru tersebut masuk dalam tipe delta B1.617.2 yang ditemukan dari penyekatan yang dilakukan di Suramadu
Untuk mengantisipasi menyebarnya kasus mutasi baru dan melonjaknya kasus positif Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Forkopimda Jatim, Penerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan secara terpadu melakukan berbagi upaya guna memutus mata rantai penyebarannya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, Pemprov Jatim bersama forkopimda Jatim dan forkopimda kabupaten Bangkalan serta forkopimda kota Surabaya dengan cepat melakukan langkah tindak serta mengindentifikasi kasus-kasus tersebut dan memastikan bahwa pasien-pasien dengan infeksi COVID-19 yang telah bermutasi tersebut sudah diisolasi secara khusus.
Dua di antara ketiga pasien dengan mutasi virus baru dirawat di RS Lapangan Indrapura. Sedangkan, satu orang lainnya dirawat di RS di Bojonegoro.
“Kami pastikan pasien-pasien dengan infeksi Covid-19 varian mutasi delta tersebut diisolasi dengan baik agar tidak menyebar. Segera setelah mengonfirmasi kasus ini, kami langsung melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran kasus ini baik dari segi testing, tracing, treatment maupun edukasi” ujar gubernur yang akrab disapa Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (15/6).
Khofifah menambahkan, guna mencegah penyebaran kasus COVID-19 varian delta tersebut, Pemprov Jatim bersama tim K9dam dan Polda serta tracer kabupaten Bangkalan telah melakukan tracing massal di daerah-daerah zona merah di Bangkalan untuk menemukan kasus-kasus positif yang diduga termasuk strain mutasi. Harapannya, dengan tracing dan isolasi cepat ini bisa semakin cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bangkalan.
“Jadi hingga kini, kami terus lakukan genomic surveilance aktif untuk memetakan pola mutasi di Jawa Timur, melakukan tracing dan isolasi massal di daerah kantong infeksi COVID-19, demi memastikan kasus mutasi tersebut tidak menyebar ke daerah-daerah yang lain,” terang orang nomor satu di Jatim itu.