banner 728x90
Tajuk  

Usia 14 Tahun Aktif di Organisasi Pergerakan

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Usia 14 Tahun Aktif di Organisasi Pergerakan
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

Kontemplasi Bung Karno 120 Tahun Silam

6 Juni 120 tahun silam Sukarno (Soekarno) dengan nama ketika lahir Koesno Sastrodihardjo, lahir di Paneleh Surabaya 120 silam (6 Juni 1901). Presiden RI pertama itu wafat ketika berusia 69 tahun 15 hari (21 Juni 1970).

Sekedar mengingatkan dunia pendidikan sebagai kawah Candradimuka seluruh anak bangsa mengalami kemunduran, sekedar mengingatkan kebiasaan “jahat”anak-anak dan remaja, pada usia keemasan (7-18 tahun) sudah “terampok” permainan teknologi digital dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Padahal tahun keemasan itulah memulai menanamkan ilmu dan mematangkan dengan sistem belajar kontinyu, konsisten, dan punya komitmen kuat terus memperdalam keilmuan.

Tentu saja membekali dengan berbagai keilmuan dan kegiatan positif. Organisasi ekstra kurikuler jika dalam sekolah dengan berbagai ilmu kemasyarakatan sebagai persiapan berbangsa, beragama, dan bernegara.

Kini masa begitu indah untuk menenun ilmu itu, tergeser dan tergerus perkembangan kemajuan teknologi. anak-anak dan remaja hampir seluruh kehidupan anak bangsa sudah terampas dengan berbagai suguhan teknologi digital.

Coba simak perjalanan hidup
Soekarno (Bung Karno) Sang Presiden, ketika masih berusia 14 tahun sudah aktif di organisasi pergerakan. Bahkan pidato Bung Karno
menggemparkan pada rapat tahunan Jong Java Cabang Surabaya, 1915.

Soekarno berpidato dengan menggunakan bahasa Jawa ngoko (kasar). Kemudian mencetuskan ide
menghilangkan “Java Sentris” dengan mengusulkan
surat kabar Jong Java diterbitkan dalam bahasa Melayu saja, dan bukan dalam bahasa Belanda.

Pada usia 25 tahun,
pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh Dr. Soetomo. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927.

Pergerakan Bung Karno di PNI hingga ditangkap Belanda pada tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta, kemudian dipindahkan ke Bandung, untuk dijebloskan ke Penjara Banceuy.