BMKG Khawartirkan Catatan Sejarah Gempa Berkekuatan di Atas Magnitudo 7

BMKG Khawartirkan Catatan Sejarah Gempa Berkekuatan di Atas Magnitudo 7
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

Tetapi lanjut Dwikorita, tetap harus menjadi perhatian. Karena belajar dari kejadian sebelumnya, gempa besar diawali dengan gempa kecil seperti di Aceh, Jakarta, Jogja, Lombok, dan Palu. Jumlah frekuensi gempa dalam satu bulan bisa lebih dari 100 kali.

Fenomena yang diamati dan dianalisis BMKG, lanjut Dwikorita, terjadinya peningkatan frekuensi dari gempa kecil sebelum akhirnya mengalami gempa dengan kekuatan lebih besar.

”Kami curiga sejak akhir tahun. Jadi pada awal tahun ini kami menyurvei. Jika tahun sebelumnya kejadian gempa rata-rata 300 sampai 400 kali, mulai bulan Januari 2021 meningkat menjadi 600 kali, karena itu kami menyusuri pantai Jawa Timur sampai Selat Sunda,” jelasnya.

Hal yang dikhawatirkan BMKG yaitu catatan sejarah gempa yang berkekuatan di atas magnitudo 7, kemudian muncul, skenario terburuk kekuatan gempa adalah 8,7 dan bisa menimbulkan tsunami.

Karena itu, kata Dwikorita, BMKG selalu mengecek kesiapan aparat setempat, pemerintah daerah serta kesiapan sarana dan prasarana untuk evakuasi bila terjadi tsunami.***