Tajuk  

Reformasi (Repot Fokus Rekayasa Masalah Korupsi)

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Reformasi (Repot Fokus Rekayasa Masalah Korupsi)
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

 

Reformasi dengan agenda utama membebaskan dari kungkungan demokrasi Dwifungsi ABRI dan membebaskan dari dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Kini seperti sekedar reposisi sehingga hanya fokus rekayasa korupsi.

21 Mei 2021 sebuah tonggak peringatan 23 tahun Reformasi. Tetapi justru menjadi singkatan atau kepanjangan dari Repot Fokus Rekayasa Masalah Korupsi.

Terbukti menjelang peringatan Reformasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ribut soal nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila dalam kubang persyaratan secara administrasi, sehingga borok dan bobrok terbongkar.

KPK sebagai lembaga sakral tiba-tiba terbongkar, di antara penyidik terlibat isu suap menyuap dalam persoalan penyelidikan kasus korupsi. Mengatur perkara dan melemahkan sedemikian rupa.

Tanpa terasa demokrasi dengan harapan melahirkan pemimpin sipil antikorupsi atau antitekanan kekuasaan militer dan kekuasaan lain, berubah menjadi demokrasi duit, kekuasaan uang membeli semua jabatan. Maka semua repot, fokus, rekayasa masalah korupsi. Inilah pengkhianatan atas perjuangan Reformasi enta sampai kapan.

Reformasi yang pasti sudah berubah total, semua warga repot korupsi, semua warga fokus korupsi, semua warga rekayasa masalah korupsi.

Kehidupan berbangsa dan bernegara dari bangun tidur sampai mau tidur, selalu diwarnai kabar soal rekayasa masalah KKN. Keadaan ini lebih berbahaya dibanding zaman Orde Baru.